Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memangsa Warga, Seekor Buaya Dibakar Massa

Kompas.com - 06/04/2015, 14:59 WIB
Kontributor Banda Aceh, Daspriani Y Zamzami

Penulis

BANDA ACEH, KOMPAS.com – Diduga memangsa seorang warga desa, seekor buaya di Muara Sungai Singkil dibakar dan dibelah perutnya setelah ditangkap tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh.

Kepala BKSDA Aceh, Genman Sefti Hasibuan mengatakan, tim BKSDA turun ke Muara Sungai Singkil setelah mendapat laporan dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan Aceh Singkil, serta permintaan penangkapan dari Bupati Aceh Singkil.

“Kami menerima surat dari Singkil sehari setelah insiden terjadi, dan sehari setelah menerima surat permohonan untuk menangkap buaya itu. Tim langsung bergerak menuju Aceh Singkil dan kemudian setelah melakukan koordinasi tim pun memasang perangkap di muara sungai,” kata Genman, Senin (6/4/2015).

Menurut Genman, buaya sepanjang lima meter lebih masuk perangkap dan dibawa ke darat untuk dievakuasi. “Namun, tak sampai ke lokasi evakuasi, masih di sekitar pinggir muara sungai, ratusan warga sudah berkumpul dan mendesak agar buaya tersebut dibawa ke rumah keluarga korban,” kata dia.

Tim BKSDA dan polisi, kata Genman, tak mampu menangani massa dan membiarkan massa mengangkut buaya yang sudah masuk perangkap tersebut untuk dibawa ke rumah korban bernama Yusril di Desa Siti Ambiya, Singkil.

Yusril dikabarkan hilang di Sungai Muara Singkil, Minggu pekan lalu saat sedang mencari lokan di kawasan sungai. “Massa yang sedang tersulut emosi tak bisa dilerai oleh tim BKSDA yang hanya berjumlah lima orang ditambah personel polisi dengan jumlah yang sama. Dan kemudian massa pun membakar buaya itu pada bagian kepalanya,” ujar Genman.

Buaya yang masih dalam kerangkeng besi itu, disiram menggunakan bensin. Begitu dibakar api langsung menyambar sekujur badannya hingga kemudian reptil itu mati. Warga seketika berteriak melihat buaya meronta kepanasan. Ratusan warga memadati tanah terbuka di Desa Siti Ambia.

“Tapi dari laporan tim di lapangan tidak ada temuan potongan tubuh manusia di dalam perut buaya tersebut,” kata Genman.

Berdasarkan pengamatan tim penangkap buaya BKSDA, memang ditemukan gigi buaya yang patah, dan ini mengindikasikan kalau buaya memang sudah menangkap mangsa. “Tapi biasanya buaya tidak langsung memakan mangsanya, dia akan menyimpannya terlebih dahulu hingga membusuk baru kemudian akan memakannya kembali,” kata Genman.

Saat ini, sebut Genman, pihaknya sudah menyerahkan kasus ini kepada kepolisian daerah Singkil untuk penyelidikan lebih lanjut. BKSDA pun mengimbau kepada pemerintahan setempat terutama Muspika Singkil, untuk bisa mengingatkan warga agar tidak melakukan aktivitas di kawasan habitat buaya.

Muara Sungai Singkil memang merupakan habitat buaya muara yang bertubuh panjang dan lebar, hingga melebihi lima meter. Selain Singkil, Kecamatan Pulau Banyak pun merupakan habitat buaya muara terbesar di Kabupaten Aceh Singkil.

BKSDA juga meminta kepada Pemerintah setempat untuk bisa memasang papan tanda peringatan dan rambu-rambu tanda berbahaya di Kawasan Muara Singkil sehingga warga bisa menyadari dan tidak melakukan aktifitas di kawasan berbahaya tersebut.

Hingga Senin pagi, pihak keluarga belum menemukan jenazah Yusril yang hilang sejak pekan lalu yang diduga dimangsa buaya di Sungai Muara Singkil. Kabupaten Aceh Singkil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com