“Kami merasa was–was, dengan pemberitaan ISIS di media belakangan ini. Namun sejauh ini belum ada indikasi warga di Magelang yang ikut-ikutan (kelompok ISIS),“ ujar Antara seusai meninjau para prajuritnya berlatih menembak di lapangan tembak Komplek Armed 3 Magelang, Senin (30/3/2015).
Antara menambahkan, untuk mengantisipasi masuknya jaringan ISIS, pihaknya sudah mengintensifkan koordinasi mulai dari Kodim, Koramil, serta masyarakat melalui Pemerintah Desa dan Tokoh Masyarakat maupun Tokoh Agama di wilayah Magelang. Termasuk melakukan pengamanan internal TNI sendiri.
“Sebab kita (TNI) bisa saja terpengaruh kalau lengah, karena mereka menyerang ideologi yang kita yakini,“ tambahnya.
Antara menyebutkan, sebagian masyarakat Indonesia masih kekurangan secara ekonomi sehingga menjadi celah bagi kelompok radikal untuk menyusup. Menurut dia, kelompok ISIS diduga kerap memberi iming-iming yang menggiurkan, seperti memberi pekerjaan dengan gaji tinggi dan sebagainya.
Pihaknya pun mengimbau masyarakat untuk tidak menggubris iming-iming tersebut karena belum tentu jelas kebenarannya.
“Jangan sampailah, hanya karena di iming–imingi gaji tinggi terus berangkat, itu kan baru katanya, belum tentu jelas kepastiannya,” ucap Antara.
Selain itu, lanjutnya, warga maupun instansi terkait juga diminta untuk melapor apabila ada warga minta izin untuk berangkat ke luar negeri terutama ke negara yang sedang terkait dengan ISIS dengan dalih bekerja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.