"Anak saya sakit awalnya hanya karena jatuh saat main bola di sekolahnya, kemudian kami bawa berobat kampung, namun benjolan di kakinya semakin membengkak,” kata Sri saat dijumpai di kediamannya, Sabtu (28/3/2015).
Menurut Sri, buah hatinya baru dibawa ke Rumah Sakit Umum Cut Nyak Dhien Meulaboh, Aceh Barat, setelah benjolan di kakinya semakin besar. Namun, rumah sakit mengaku tak bisa menanganinya sehingga dia dirujuk ke RSU Zainal Abidin di Banda Aceh.
Setelah menjalani perawatan selama satu bulan di rumah sakit tersebut, Sri mengatakan, penyakit yang diderita anaknya tak kunjung membaik dan divonis menderita tumor ganas.
“Kami sudah tidak mampu membawa anak berobat ke rumah sakit lagi, karena sudak tidak ada biaya, sepulang dari RSU Banda Aceh, kami bawa lagi ke RSU Cut Nyak Dhien, namun anak saya kata dokter harus ditangani di Rumah Sakit Medan untuk dioperasi,” ungkapnya.
Kholid adalah anak kedua dari pasangan Sri Handayani dan Naidin. Keluarga pemulung ini tinggal di Perumahan Bantuan Tsunami yang di bangun Budha Tzu Chi Suci, Desa Paya Peunaga, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat.
“Suami saya kerjanya mulung-mulung barang bekas. Saya juga ikut suami tapi selama anak sakit dirumah saja harus jaga anak,” tutur Sri sambil meneteskan air mata.
Sri mengharapkan bantuan dari pemerintah Aceh Barat untuk mengobati anaknya hingga bisa sembuh kembali. Dia mengaku sudah beberapa kali mendatangi kantor Bupati untuk mengadu nasib kepada Bupati Aceh Barat Alaidin Syah. Namun, lanjutnya, mereka kesulitan untuk bisa bertemu langsung dengan pria yang kerap disapa Haji Tito itu.
“Sudah berapa kali kami kantor bupati tidak bisa jumpa, makanya sekarang kami pasrah saja,” tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.