Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bioskop "Harewos", Tunanetra Pun Bisa Nikmati Film

Kompas.com - 27/03/2015, 10:41 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Para pencinta film di Kota Bandung mengajak penyandang tunanetra untuk menikmati film. Caranya lewat program "Bioskop Harewos".

"Kami menggelar Bioskop Harewos pada acara puncak peringatan Hari Film Nasional di Taman Film Kota Bandung, Minggu (29/3/2015)," ujar perwakilan Bandung Film Council, Sofyana Ali Bindiar, di Bandung, Jumat (27/3/2015).

Ali mengungkapkan, ada sekitar 50 penyandang tunanetra dari beberapa yayasan di Kota Bandung dan Cimahi. Ke-50 penyandang cacat ini akan diajak menonton film Laskar Pelangi dengan bantuan 50 orang volunteer (sukarelawan).

"Jadi, sebelum menikmati film, seseorang akan menjelaskan tentang film tersebut. Misalnya, film ini dimainkan oleh enam orang anak. Pertama, Ikal. Karakteristik dari Ikal seperti apa, kita akan jelaskan," ucap dia.

Setelah diberikan penjelasan, penyandang tunanetra akan menikmati film ditemani sukarelawan. Satu penyandang tunanetra didampingi satu sukarelawan. Ketika penyandang tunanetra tidak mengerti dengan jalan film, ia bisa bertanya kepada sukarelawannya, dan sukarelawan akan menjawab pertanyaan dengan cara berbisik (harewos).

"Kami terinspirasi dengan program 'Bioskop Bisik' di Jakarta beberapa waktu lalu. Namun, untuk mendekatkan Bandung, kami mengubah nama 'Bisik' menjadi 'Harewos' (bahasa Sunda yang artinya bisik)," tutur dia.

Ali berharap acara di Bandung akan sesukses di Jakarta. Di Jakarta, acara ini sangat mengharukan. Penyandang tunanetra mengaku sangat senang dengan alternatif hiburan ini, sedangkan pelaku seni banyak yang menangis karena terharu.

Jika program Bioskop Harewos ini sukses, Ali berharap bisa berbagi juga dengan penyandang disabilitas lainnya seperti tunarungu. Namun, untuk mewujudkan rencana tersebut, dibutuhkan banyak dukungan.

"Mudah-mudahan banyak dukungan. Seperti seluruh kegiatan 1.000 Wajah Bandung ini, bisa terselenggara dengan dana patungan. Namun, bentuk patungannya tidak berupa uang, melainkan produk," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com