Motor yang mereka gunakan untuk balapan merupakan hasil modifikasi kendaraan pengangkut gabah atau pupuk. Motor tersebut mereka namai “Tassi“.
“Acara ini dilaksanakan setiap tahun usai panen raya. Aturan mainnya pebalap harus melewati satu putaran tanpa muatan, pada putaran kedua hingga finis, pebalap berlomba mengangkut gabah yang disiapkan panitia,“ jelas Munandar, ketua panitia, Kamis (26/3/2015).
"Srikuit" yang disediakan pun diberi rintangan, mulai dari tanjakan, belokan tajam hingga medan berat lainnya. Mereka harus melewati rintangan tersebut sambil memuat gabah seberat 50 kilogram. Para pesertanya pun merupakan para petani di desa tersebut.
“Tingkat kesulitan dalam adu ketangkasan balap Tassi ini adalah saat menaikkan gabah, jumping dan menikung. Wah, sangat susah dan menantang," jelas Wawan, salah satu peserta balap Tassi, Kamis.
Dalam kompetisi ini, panitia menyiapkan hadiah senilai jutaan rupiah. Kegiatan ini akan dijadikan agenda tahunan untuk menarik wisatawan lokal dan mancanegara.
“Lomba balap Tassi ini kita akan jadikan agenda tahunan untuk menarik para wisatawan datang ke Kabupaten Sidrap, Khususnya di Desa Sipudeceng ini," kata Zukifli Zain, ketua DPRD Kabupaten Sidrap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.