Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut karena Pergi Tanpa Izin, Seorang Gadis Tasik Mengaku Diculik

Kompas.com - 26/03/2015, 21:17 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis

TASIKMALAYA, KOMPAS.com — Seorang gadis berinisial Win (18) mengaku menjadi korban penculikan saat hendak berangkat ke pesantren di daerah Cintawana, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya. Korban asal Kampung Sabian, Desa Kertaharja, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, ini mengaku disekap di sebuah ruangan, tetapi dia bisa menghubungi kedua orangtuanya melalui telepon seluler.

"Saya sudah mencari-cari anak saya yang sudah sepekan terakhir tak diketahui keberadaannya. Terakhir kali bertemu anak saya akan berangkat ke pesantren untuk menuntut ilmu. Tapi, kata pihak pesantren dan sekolah, anak saya tidak ada sudah seminggu lalu," kata Suryana (50) kepada wartawan di kediamannya, Kamis (26/3/2015).

Suryana merasa yakin anaknya menjadi korban penculikan setelah dua hari lalu ia menerima panggilan telepon dari anaknya dengan nomor ponsel tak dikenal. Anaknya memberitahukan bahwa ia sedang disekap di sebuah ruangan berlantai tiga. Anaknya tak mengetahui keberadaan pasti ruangan dan daerah tempat ia disekap.

"Saya semakin kaget saat anak saya menelepon dan memberitahukan bahwa dia sedang disekap di sebuah ruangan. Saya pun langsung berangkat ke polisi untuk melaporkan anak saya saat ini sedang diculik," ujar Suryana.

Suryana yang didampingi istrinya telah menceritakan kronologi kejadian yang menimpa anaknya itu kepada kepolisian. Awalnya, Win pamit dari rumahnya untuk pergi ke Pesantren Cintawana, Singaparna, untuk menuntut ilmu karena selama ini dia tercatat sebagai santriwati di pesantren itu sekaligus sebagai siswa kelas XII SMK Cintawana.

Namun, setelah empat hari berselang, Suryana mendapatkan kabar dari sekolah bahwa anaknya tidak masuk selama beberapa hari. Setelah mendapatkan kabar itu, ia semakin khawatir, apalagi ia mendapat kabar melalui telepon dari anaknya seperti itu.

"Waktu ditelepon, anak saya tak terlalu banyak bicara dan seperti ketakutan. Ia sering bilang takut Pak, takut," ungkap dia.

Tak diculik

Hal berbeda diungkapkan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya AKP Hendrawan Nugraha. Menurut Hendrawan, setelah mendapatkan laporan penculikan dari orangtua korban, pihaknya langsung melakukan penyelidikan. Hasilnya, Win diketahui sedang berada di salah satu penginapan di Kota Bandung. Win mengaku tak diculik, tetapi pergi bersama seorang pemuda teman dekatnya. Ia ketakutan karena pergi tanpa izin dari kedua orangtuanya.

"Bukan diculik, menurut korban karena ketakutan pergi ke luar kota tanpa izin orangtua. Kemungkinan ini masalah pribadi dan laporan pun sudah dicabut. Permasalahan ini akan diselesaikan secara kekeluargaan," ungkap dia.

Keterangan bahwa Win tak diculik pun diperkuat oleh beberapa orang saudaranya. Akhirnya, kepolisian memastikan bahwa ini bukan kasus penculikan anak dan perempuan.

"Keterangan saksi dari para saudaranya yang terbuka memperkuat bahwa gadis ini bukan sebagai korban penculikan," kata Hendrawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com