Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imigrasi Awasi Pergerakan 8 Warga India yang Berdakwah di Pamekasan

Kompas.com - 23/03/2015, 12:42 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Delapan orang berkewarganegaraan India yang sudah empat bulan tinggal di Pamekasan, Jawa Timur, mendapat pengawasan ketat dari Kantor Imigrasi Kelas III Pamekasan, Jawa Timur.  Selama di Pamekasan, mereka diketahui melakukan dakwah.

Dedy Chairil Zain, Kepala Sub Seksi Informasi Sarana Komunikasi dan Pengawasan Penindakan Keimigrasian, mengatakan, berdasarkan berkas yang diterima pihak Imigrasi, kedatangan delapan warga asal India itu untuk studi sosial kebudayaan.

Pengawasan yang dilakukan Imigrasi karena awalnya mereka melakukan dakwah di Dusun Barat, Desa Somalang, Kecamatan Pakong. Namun, dalam perkembangannya, delapan warga India itu berpindah-pindah.  "Kita awasi terus mereka gerak-geriknya. Bahkan kita koordinasi dengan pihak kepolisian dan aparat dari TNI," kata Dedy, Senin (23/3/2015).

Dijelaskan Dedy, dakwah yang diisampaikan oleh warga India itu masih belum memperlihatkan indikasi ajaran-ajaran yang menyimpang. Namun, mereka tetap terus berada di bawah pemantauan aparat TNI-Polri.

Mereka, akan berakhir masa tinggalnya di Indonesia sampai tanggal 29 Maret 2015 mendatang. "Return tiket yang ada di berkas delapan warga India itu sampai akhir Maret. Entah apa tiket itu akan digunakan atau tidak, yang pasti mereka harus memperpanjang izin tinggal jika sudah habis," ungkap Dedy.

Sementara itu, Kepala Desa Somalang, Siti Syakirin Nikmah, saat dikonfirmasi melalui ponselnya, membantah jika ada delapan warga asal India yang tinggal di desanya. Menurut dua, di Desa Somalang ada kegiatan Jemaah Tabligh di masjid desa, tetapi tidak dihadiri warga asal India. "Kalau dakwah Jemaah Tabligh ada, tapi bukan orang India yang mengisinya," ujar dia.

Syakirin Nikmah mengatakan, hanya anggota Polres Pamekasan yang ikut pengajian Jamak Tabligh selama dua hari. "Tapi akan kami selidiki lagi soal keberadaan warga India di desa kami. Terima kasih informasinya," tandas dia.

Muhammad, salah satu warga Desa Somalang mengaku resah dengan informasi kedatangan orang-orang asing yang kerap melakukan dakwah ke rumah-rumah warga. Apalagi, materi dakwah yang disampaikan, mengandung banyak perbedaan dengan amaliah ibadah warga setempat.

"Saya tidak tahu kalau ada orang India di desa saya. Tapi banyak orang yang tidak saya kenal menyampaikan dakwah yang sedikit berbeda dengan warga setempat," ungkap Muhammad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com