Kapolres Nunukan AKBP Christian Tory mengatakan, keberadaan anggota polisi Nunukan di Sebatik Malaysia sudah diketahui oleh Office Central Police Daerah OCPD Tawau.
“Tidak ada anggota kita yang masuk secara tidak resmi ke wilayah Malaysia. Karena semua sudah berawal dari adanya koordinasi,” ujarnya, Senin (16/3/2015).
Dari koordinasi tersebut, Polisi Diraja Malaysia PDRM Malaysia melakukan pencarian di wilayah Sebatik Malaysia, sedangkan anggota Kepolisian Nunukan melakukan pencarian di Sebatik Indonesai. Pencarian tersebut berlangsung hingga tiga hari.
“Jadi memang sudah ada koordinasi dan komunikasi, sehingga pada hari Jumat (13/3/2015) itu, saya dihubungi oleh Kapolres OCPD Tawau bahwa pelaku yang diduga dicari ini telah diamankan dan telah berada di Polsek Wallace Bay. Kita berada di wilayah perbatasan kita untuk menutupi akses keluarnya dia (Syarif), mempersempit pergerakan dia di wilayah kami,” tambah Christian.
Keberadaan Syarif di perkebunan sawit Wallace Bay tercium oleh Polis Diraja Malaysia PDRM Malaysia saat ditangkap oleh warga. Saat itu, Syarif hendak mencuri speedboat warga untuk melarikan diri ke Pulau Mentadak Baru, pulau yang bersebelahan dengan Pulau Sebatik Malaysia.
“Jadi bukan kita yang nangkap dia, kita tidak menangkap dia dan kita tidak memasuki wilayah Malaysia,” ujarnya.
Rencananya, Jumat sore, Syarif akan diserahterimakan dari PDRM di Wallace Bay ke Polisi Nunukan di perbatasan Aji Kuning. Sepuluh personel polisi yang sebelumnya memang bersiaga di wilayah perbatasan di tengarai memasuki wilayah Malaysia mendapat informasi akan adanya serah terima tersangka Syarif usai ditangkap warga.
“Mungkin mereka terlalu bersemangat untuk memastikan, karena lokasinya (kantor polisi setingkat polsek di Wallace Bay) tidak jauh dari perbatasan,” tambahnya.
Christian memastikan bahwa ke-10 anggotanya dan empat anggota TNI sudah kembali ke Nunukan, Sabtu (14/3/2015). Sementara itu, tiga warga Sebatik masih diperiksa oleh PDRM Wallace Bay Sebatik Malaysia.
Disinyalir, ketiga warga sipil tersebut melakukan pelanggaran memasuki wilayah Negara Malaysia tanpa dokumen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.