Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ironis, Daerah Penghasil Gas di Nunukan Tetap Gulita Saat Malam

Kompas.com - 10/03/2015, 04:04 WIB
Kontributor Nunukan, Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com -- Sebuah ironi dialami warga di wilayah perbatasan Kecamatan Sembakung Atulai, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Sebagai penghasil gas yang digunakan untuk memutar Pusat Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Sebaung, Sembakung Atulai justru gelap gulita saat malam hari.

Padahal kawasan tersebut adalah ibu kota kecamatan. Salah satu anggota DPRD Nunukan yang berasal dari Sembakung Atulai, Anto Bolokot, menyayangkan tidak adanya upaya pemerintah daerah dalam menyalurkan listrik PLTMG kepada warga.

”Kebetulan di kampung saya ibu kota kecamatan itu, di Sembakung Atulai, di sana gelap gulita kalau malam hari. Awalnya Sebaung itu masuk Sembakung, yang dialiri malah Nunukan dan Sebatik? Pemerataan itu penting,” ujar Anto Bolokot Senin (09/03/2015).

Selama ini pemerintah daerah hanya berjanji akan membangun Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Namun, realisasinya belum juga ada. Meski warga memiliki diesel, namun minimnya pendapatan serta tingginya harga BBM di wilayah perbatasan tersebut membuat warga lebih memilih tidak menghidupkan diesel.

“Tingkat pendapatan di sana sangat rendah. Warga tidak mampu membeli BBM, diesel tetap tidak nyala,” ujar Anto.

Dia pun mendesak pemerintah daerah segera merealisasikan rencana pembangunan PLTD yang telah direncanakan. Alternatif lainnya, warga meminta pemerintah daerah melakukan pendekatan kepada PLN di Malinau, mengingat jaringan PLN dari Kota Sebelah tersebut lebih dekat terjangkau dari pada harus menunggu pembangunan PLTD.

“Belum ada jawaban resmi dari perpemerintah daerah terhadap desakan warga Sembakung Atulai untuk realisasi PLT. Kalau pemerintah memang ada niatan dari Malinau ke Atulai itu kan dekat. Mansalong itu layanan dari Malinau. Kenapa tidak dikomunikasikan supaya bisa dibuat jalur ke Atulai?” ujar Anto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com