Rektor ITS, Triyogi Yuwono, menegaskan bahwa gelar tersebut murni bersifat akademis untuk mengepresiasi sepak terjang Risma dalam membangun Surabaya. Usulan pemberian gelar kehormatan itu melalui prosedur akademik yang ditetapkan oleh pihak ITS dari proses penelitian tim, pembuatan disertasi, dibahas di forum senat, hingga diputuskan oleh menteri pendidikan dan kebudayaan.
"Semua sesuai aturan dan prosedur akademis yang berlaku di ITS," ujarnya setelah pengukuhan gelar Doktor Honoris Causa Risma di Graha ITS Surabaya, Rabu (4/3/2015).
Terkait waktu yang dianggap mendekati Pilwali Surabaya, Triyogi mengungkapkan, bahwa proses pemberian gelar sebenarnya sudah sejak 2014 lalu. Namun karena kesibukan Risma sebagai walikota, maka baru hari ini diberikan.
"Hanya soal waktu saja, karena Bu Risma terlalu sibuk, yang jelas gelar ini musrni alasan akademis," ungkapnya.
Oleh karena itu, kata Triyogi, Risma diminta waktunya untuk memberikan mata kuliah di ITS seminggu atau sebulan sekali sebagai bentuk langkah akademis seorang Doktor Honoris Causa.
Gelar kehormatan untuk Risma diberikan dalam bidang Manajemen Pembangunan Kota di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. gelar akademik itu diberikan atas sepak terjang Risma dalam membangun Kota Surabaya selama lima tahun terakhir (baca selengkapnya: Risma Terima Gelar Doktor Honoris Causa dari ITS).
Risma dinilai berhasil mengembangkan Surabaya dengan tiga kekuatan sekaligus yakni, Surabaya sebagai kota profit, ekologi, sekaligus menghimpun partisipasi publik untuk berperan aktif dalam pembangunan kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.