Kepala Kepolisan Daerah NTB Brigjen Pol Sriyono mengatakan, perkembangan kasus curanmor dan pelaku curanmor secara alamiah akan berkembang jumlahnya seiring dengan bertambahnya jumlah masyarakat yang memiliki sepeda motor. Namun, Sriyono khawatir dengan semakin bertambahnya pelaku curanmor, yang saat ini sudah melibatkan anak di bawah umur sebagai pelakunya.
"Yang menghawatirkan curanmor di NTB sudah melibatlkan anak kecil usia sekolah sebagai pelakunya," kata Sriyono, Selasa (24/2/2015).
Menurut Sriyono, pelaku curanmor tersebut rata-rata berusia sekitar 15-22 tahun. Hal ini yang sangat memprihatinkan. Dia mengatakan, untuk menekan jumlah ini, maka perlu perhatian semua pihak termasuk para guru dan pihak sekolah.
Sriyono meminta seluruh jajaran Polres di NTB untuk bekerjasama dengan Sekolah dan Dikpora untuk melakukan sosialisasi terkait hal tersebut. Ia berharap, dengan pendekatan dengan sekolah-sekolah akan dapat menekan angka pencurian sepeda motor.
"Sekolah yang muiridnya sudah terlibat supaya melakukan intropeksi, sementara sekolah yang belum agar melakukan mencegah melalui sosialisasi," kata Sriyono.
Saat ini, sebanyak 203 unit sepeda motor dan empat unit mobil curian digelar di halaman Polda NTB. Sepeda motor ini merupakan sepeda motor hasil curian yang berhasil diamankan oleh jajaran Polres di wilayah Lombok. Rata-rata hasil curian ini diamankan di wilayah Lombok Tengah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.