"Potensinya dua hari ke depan masih cukup tinggi," ujarnya, Selasa (24/2/2015).
Indah menjelaskan, puncak musim penghujan di Yogyakarta terjadi di awal bulan Februari, sedangkan pada bulan April, Yogyakarta akan memasuki pancaroba. Hanya saja, karena terjadi pertemuan tekanan udara rendah di barat Australia yang mengarah ke Yogyakarta, maka terjadi hujan deras yang disertai dengan angin kencang.
"Ya, perbedaan tekanan ini menyebabkan angin kencang di Yogyakarta," ucapnya.
Oleh karena itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta meminta masyarakat makin waspada dan memangkas ranting-ranting pohon yang rapuh.
Sementara itu, berdasarkan data Pusat Pengendali Operasi (pusdalops), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, hujan deras dan angin kencang yang terjadi, kemarin, kemarin mengakibatkan sejumlah pohon tumbang. Bahkan, pohon tumbang di Jln Jenderal Sudirman sampai memakan korban.
Catur Setyono (38), warga Bumijo Jetis, tewas dan satu orang luka-luka akibat tertimpa pohon tumbang. Satu mobil juga rusak berat.
Selain di Jalan Jenderal Sudirman, pohon tumbang juga terjadi di Jl. Kusumanegara, tempat parkir kantor Gubernur DI Yogyakarta. Di Kricak, pohon tumbang menyebabkan dua rumah warga rusak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.