Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Kelir Potensial Terjadi Longsor seperti di Banjarnegara

Kompas.com - 21/02/2015, 04:40 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis


AMBARAWA, KOMPAS.com - Bupati Semarang Mundjirin mengatakan potensi longsor di bukit Gunung Kelir, Banyubiru mirip dengan yang terjadi di Banjarnegara beberapa waktu lalu. Ia menginstruksikan warga segera direlokasi ke tempat yang lebih aman, mengingat rekahan di kaki bukit Gunung Kelir tidak bisa diperbaiki lagi.

"Di Wirogomo sudah bertahun-tahun ya seperti ini. Tapi kita melihat di Banjarnegara mungkin hampir seperti ini. Tidak bisa diatasi,’’ kata Mundjirin di sela meninjau lokasi rawan longsor di Kendal Ngisor, Desa Wirogomo, Jumat (20/2/2015) siang.

Menurut Kadus Krajan Kidul, Andi Tri (32), awal mula rekahan diketahui dua bulan lalu setelah ada warga yang melaporkan perubahan topografi Gunung Kelir dari Global Positioning System (GPS). Dari citra satelit itu digambarkan bahwa di lokasi tersebut tanahnya ambles 4 meter dan panjangnya 15 meter.

"Bersama Babinsa dan Babinkamtibmas kita cek ke titik koordinat sesuai GPS dan ternyata tanah di sana ambles 1,5 meter sepanjang 8-10 meter. Kami khawatir sewaktu-waktu terjadi longsor. Sedangkan jarak tinggi tebing dari pemukiman warga lebih kurang 200 meter," jelasnya.

Setelah mengetahui kondisi tersebut, ditindaklanjuti oleh warga dengan memasang trucuk bambu sebagai penahan longsor. Selain itu, warga sudah menutup rekahan dengan tanah.

"Setiap hari dicek, diukur amblesnya tanah. Saat ini sebagian bambu sudah tertimbun tanah,’’ ungkapnya.

Pihaknya berharap, Pemkab Semarang dapat melakukan langkah antisipasi sebelum terjadi bencana longsor. Sebab warga belum siap jika saat ini diminta mengungsi.

"Harapannya ditanggulangi secepatnya. Tapi kalau sekarang warga diminta ngungsi belum siap, karena belum ada sosialisasi resmi dari pemerintah,’’ ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com