Belasan rumah tersebut berada di wilayah RT09/RW19 di Dusun Pulorejo, Desa Krecek, Kecamatan Badas. Rumah-rumah itu merasakan dampak yang paling parah karena kebetulan posisinya berada hanya berjarak sekitar 10 meter dari sungai. Ketinggian air di kawasan itu mencapai lutut orang dewasa.
Kepala Desa Krecek Krisbani mengatakan, banjir itu terjadi begitu cepat. Luapan air dari sungai cukup deras dan meluber hingga perkampungan. Hal itu membuat warga sempat waswas karena khawatir air terus membesar mengingat kondisi masih turun hujan.
Dia menambahkan, wilayahnya memang seakan langganan banjir setiap kali hujan lebat. Terlebih jika kawasan yang berada di hulu sungai juga turun hujan. Namun, kali ini banjir dirasakan lebih besar dibanding peristiwa yang sama pada tahun-tahun sebelumnya.
"Hujannya sejak tadi sore terjadi cukup merata," kata Krisbani saat dikonfirmasi wartawan.
Dia menambahkan, banjir kali ini juga melanda lahan pertanian yang ada kampung. Namun hingga saat ini belum diketahui dampak kerusakan yang ditimbulkannya karena belum dapat memeriksa secara menyeluruh mengingat suasana masih malam dan fokus mengurus warga.
Kepala Polsek Pare Ajun Komisaris Alam yang juga membawahi wilayah Kecamatan Badas saat dikonfirmasi Kompas.com mengatakan, kini banjir tersebut sudah susut tinggal setinggi mata kaki. Para warga saat ini masih sibuk membersihkan rumah masing-masing dari kotoran yang ditinggalkan banjir.
"Tidak ada kerusakan harta benda maupun korban jiwa dalam peristiwa ini," kata AKP Alam, Rabu malam.