Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tewas di Rumah Penampungan, Imigran Asal Irak Diduga Kena Serangan Jantung

Kompas.com - 03/02/2015, 11:16 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis


KUPANG, KOMPAS.com
- Imigran asal Irak, Haidar Adnan (43), diduga tewas, Minggu (1/2/2015), akibat serangan jantung sesudah berolahraga. Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat, Agus Santosa, Selasa (3/1/2015), setelah bertemu dengan Kepala Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kupang, NTT.

“Menurut Kepala Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) Syahrifullah, imigran asal Irak, Timur Tengah, bernama Haidar Adnan (43) yang meninggal pada Minggu kemarin diduga akibat serangan jantung yang dideritanya. Korban meninggal saat tiba di RSU WZ Johannes Kupang dan kemudian pihak kedokteran Rumah Sakit tersebut telah melakukan pemeriksaan terhadap jasad korban dan masih diduga ia mengalami serangan jantung usai melakukan olahraga pada Minggu Siang,” ujar Santosa.

Menurut dia, Haidar Adnan dan Abdurrahman Salaeh Haidar (26) baru dipindahkan dari Jakarta dan tiba di Kupang pada Jumat (30/1/2015). Kematian imigran tersebut telah dilaporkan ke pihak Kepolisian Resort Kota Kupang, Polda NTT, United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) dan pihak Korem 161/Wirasakti Kupang.

Terkait jenazah dari imigran tersebut, lanjut Santosa, pihak Rudenim Kupang masih melakukan koordinasi dengan Kedutaan Besar Irak serta pihak keluarga korban dan sampai saat ini masih menunggu informasi lanjutan apakah mau dibawa negaranya atau nanti dimakamkan di Kupang sesuai dengan keyakinannya.

“Sampai saat ini, jenazah dari Haidar Adnan masih disimpan di ruang mayat di RSU WZ Johannes Kupang sambil menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah pusat terkait jenazah korban,” kata Santosa.

Sebelumnya diberitakan, seorang imigran asal Timur Tengah, Haidar Adnan, ditemukan tewas di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com