Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Uang, Neng Tukar Keperawanan dengan Sepeda Motor (1)

Kompas.com - 02/02/2015, 11:02 WIB

SUBANG, KOMPAS.com — Praktik dunia hitam (gadis penghibur) rumahan di Kabupaten Subang, Jawa Barat, sulit dibendung.

Dalam kondisi kemiskinan yang masih menghantui sebagian masyarakatnya, perempuan di pedesaan Subang banyak yang terpaksa terjun ke dunia hitam. Ada anak remaja yang oleh kakaknya "ditukar" dengan sebuah sepeda motor.

Yang sangat memprihatinkan, praktik gadis penghibur rumahan itu justru banyak melibatkan gadis-gadis remaja. Bahkan, tidak sedikit gadis di bawah umur sudah terjerumus ke dunia hitam.

Seperti yang dilakukan Yona (bukan nama sebenarnya), warga sebuah desa di Cipunagara, Kabupaten Subang. Pada usianya yang masih belia, 16 tahun, siswi kelas XI sebuah sekolah menengah atas (SMA) di Subang ini sudah terbiasa menemani laki-laki hidung belang yang datang ke kampungnya.

Berdasarkan cerita seorang calo yang ditemui Warta Kota pada pekan lalu, Yona kini menjadi salah satu primadona karena parasnya yang cantik, berkulit putih mulus, dan tentunya karena usianya yang masih muda.

"Setiap tamu yang saya kenalkan Yona, hampir tidak ada yang menolak. Yona ini masih muda. Dia memang belum lama menjalani profesi gadis penghibur," kata MU (42), seorang makelar atau broker yang menjadi perantara pekerja dunia hitam rumahan di rumah milik seorang makelar desa itu.

Siang itu, Yona datang ditemani oleh kakak kandungnya ke rumah si makelar. Sebagai pendatang baru sebagai gadis penghibur rumahan, gadis yang menyebut dirinya dengan panggilan "Neng" itu memang masih terlihat malu-malu.

Sifat dan perangainya juga masih kekanak-kanakan. Namun, itu hanya sesaat. Setelah beberapa saat mengobrol, wajah Yona lama-lama mencair. Ia tidak lagi gugup bercengkerama dengan tamunya.

Berapa tarif Yona sekali menemani tamu?

"Kalau Neng tidak pernah mematok tarif mahal. Biasanya, sekitar Rp 300.000 sekali kencan," katanya.

Kencan biasanya di rumah seorang broker yang kerap disebut sebagai rumah kafe atau di rumah Yona sendiri yang tidak jauh dari rumah kafe itu.

"Kalau boleh milih sih mendingan kencannya di kafe. Kalau di rumah, Neng masih suka malu sama bapak dan ibu. Tapi, sebenarnya mereka juga nggak apa-apa karena tetangga-tetangga juga begitu. Di sini memang sudah biasa," ungkap Yona.


BERSAMBUNG: Lihat Temannya Banyak Duit karena Jadi PSK, Neng Pun Tergiur (2)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com