Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek PLN Mandek, Warga Demo Gotong dan Sandera Tiang Listrik

Kompas.com - 21/01/2015, 11:33 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

MAMASA, KOMPAS.com - Puluhan warga di Desa Tawalian, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, menyandera sejumlah tiang listrik milik PLN sejak Selasa kemarin, hingga Rabu (21/1/2015) pagi ini. Penyanderaan ini sebagai ungkapan kekesalan warga yang belum juga merasakan aliran listrik di desa mereka.

Tiang listrik beton yang telah bertahun-tahun hanya teronggok di sepanjang jalan menuju dusun mereka, digotong dan diseret warga sejauh lima kilometer dari lokasi. Meski berat dan menempuh jalur terjal atau turun naik gunung, namun niat warga tak urung untuk untuk tetap membawa satu per satu tiang beton seberat ratusan kilogram ini untuk disimpan di dusun mereka.

Aristarkus, kordinator aksi warga menyatakan aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap pemborong dan Pemerintah Kabupaten Mamasa yang menelantarkan pembangunan jaringan listrik ke dusun mereka.

“Ini cara warga memprotes agar Pemerintah dan pemborong yang bertanggungjawab bisa melanjutkan proyek negara ini agar masyarakat desa bisa menikmati listrik,” ujar Aristarkus.

Menanggapi aksi ini, Kepala PLN Rayon Mamasa, Yance, yang menemui warga di lokasi aksi mengakui, pemasangan jaringan listrik ke wilayah Dusun Pallu, selama ini sulit dilakukan justru karena ulah warga yang tak mau merelakan tanahnya demi pemasangan tiang listrik.

Hasilnya, kontraktor kesulitan untuk meneruskan pekerjaannya. Namun demikian, Yance berjanji akan meneruskan tuntutan warga kepada PLN Area Mamuju. “Saya akan sampaikan tuntutan warga ke pimpinan PLN di Mamuju,” ujar Yance.

Meski PLN telah memberikan jawaban dan lalu meminta warga agar menghentikan aksi, namun demo warga ini tetap berlanjut. Warga berencana akan tetap menyandera seluruh tiang tiang listrik ini sampai pihak terkait benar-benar membangun jaringan listrik ke dusun atau desa mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com