Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Polisi Sulit Lacak Dua Pembunuh WN Inggris di Bali?

Kompas.com - 14/01/2015, 12:00 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Kepala Polda Bali Irjen Albertus Julius Benny Mokalu mengakui, dua pembunuh warga Negara Inggris Robert Kelvin Ellis (60) sulit terlacak. Polisi menduga bahwa peralatan kepolisian yang digunakan untuk melacak diketahui oleh para tersangka.

“Dua orang belum ketemu, tapi yang enam orang kan sudah ketemu. Perkaranya sudah clear namanya. Kalau dalam forum ini sama sampaikan kendalanya apa? Susah,” kata Benny Mokalu, Denpasar, Bali, Rabu (14/1/2014).

Benny juga menyampaikan ada salah satu yang menjadi dugaan kepolisian bahwa dua orang yang menjadi target sejak peristiwa terbunuhnya pengusaha itu pada Oktober 2014 itu mengetahui peralatan yang dimiliki kepolisian. Hasilnya, mereka selalu dapat menghindar jika dikejar. Sementara enam tersangka lainnya sudah menjalani proses hukum.

“Mungkin, alat yang kita gunakan (untuk melacak tersangka) kemungkinan mereka tahu. Janganlah, ini strategi. Ada target, tapi susah kalau ngumpet di Sumba sana atau di mana, kan susah, asalnya kan dari Sumba, Sumba itu besar, ada Sumba Barat, Sumba Timur, tapi tim masih bekerja,” tegas dia.

Diberitakan sebelumnya, Robert Kelvin Ellis tewas dibunuh oleh delapan orang suruhan istrinya sendiri yang bernama Julaika Noor Ellis(45) di sebuah vila kontrakannya kawasan Sanur, Denpasar pada 20 Oktober 2014. Mayat korban dibuang di Badung keesokan harinya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com