Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kajari Kendal Sedih Dikira Kepala Satpol PP

Kompas.com - 13/01/2015, 15:53 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com - Kepala Kejaksaan Negeri Kendal Yeni Andriani mengaku bingung dan sedih ketika ada salah satu siswa yang menyebutkan Yeni adalah kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Padahal Yeni memakai seragam kejaksaan berwarna coklat tua, lengkap dengan lencananya.

“Ini yang salah siapa? Gurunya atau muridnya,” kata Yeni, Selasa (13/01).

Yeni menjelaskan dirinya sudah berbicara dengan Bupati Kendal Widya Kandi Susanti supaya diberi kesempatan untuk masuk ke sekolah-sekolah. Tujuannya, selain memberi penyuluhan tentang hukum dan bahaya narkoba, juga untuk memperkenalkan diri.

“Mulai Senin (12/1/2014) kemarin, kami, saya, Kapolres dan Dandim serta bupati sendiri sudah masuk ke sekolah-sekolah. Selain memberi pelajaran sadar hukum dan wawasan kebangsaan, kami juga berkesempatan menjadi inspektur upacara,” akunya.

Yeni menambahkan, dalam memberi materi pendidikan sadar hukum dan bahaya narkoba kepada siswa SMA, ia akan melakukannya dengan bermain sandiwara. Hal itu dilakukan agar anak bisa menangkap apa yang disampaikannya.

“Yang bermain sandiwara, anak-anak itu sendiri. Saya hanya member garis besar ceritanya saja,” ujarnya.

Terkait dengan kasus narkoba di kalangan pelajar, Kepala Seksi Pencegahan Badan Narkotika Nasional Kabupaten Kendal Sapto Nugroho mengatakan, selama tahun 2014, terdapat 14 pelajar yang berurusan dengan polisi karena narkoba. Untuk itu, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah terkait bahaya narkoba.

“Kami sudah melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah. Bahkan sudah ada 2.500 siswa yang menjadi relawan BNN Kendal. Tugas relawan itu menyosialisasikan bahaya narkoba kepada teman-temannya,” kata Sapto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com