Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malu karena Dihamili Tukang Batu, Guru Privat Benamkan Bayinya di Toilet RS

Kompas.com - 06/01/2015, 21:33 WIB
Kontributor Surakarta, M Wismabrata

Penulis

SOLO, KOMPAS.com — Seorang guru privat asal Malang, Jawa Timur, nekat membunuh bayinya dengan cara sadis. Guru tersebut membenamkan kepala bayinya di toilet duduk yang penuh air, saat berada dalam ruang IGD di salah satu rumah sakit di Solo.

Polisi Polresta Solo akhirnya berhasil menahan pelaku yang sempat melarikan diri ke rumahnya di Malang, Jawa Timur.

Peristiwa ini bermula pada Kamis (1/1/2015) lalu di Rumah Sakit Kustati, Solo, tepatnya di ruang toilet ruang IGD. Bau yang tercium oleh perawat ternyata berasal dari bayi laki-laki yang sudah membusuk di toilet.

Anggota Polresta Solo pun segera melakukan pengejaran terhadap pelaku dengan memeriksa CCTV rumah sakit. Senin (5/1/2015), pelaku berinisial YU (31), yang berprofesi sebagai guru privat, diringkus oleh petugas di kediamannya.

YU mengaku nekat membuang bayinya karena malu memiliki bayi di luar nikah. Hingga saat ini, pelaku masih diperiksa di Polresta Solo.

Polisi berencana mengejar kekasih YU yang hingga saat ini masih buron. Sementara itu, menurut Kasatreskrim Polresta Solo Kompol Guntur Saputro, YU mengaku malu karena mempunyai pacar yang hanya bekerja sebagai tukang batu. Perempuan itu kemudian panik saat mengetahui bahwa dia hamil. YU pun merasa menyesal telah membunuh bayinya tersebut.

"Lalu saat periksa di rumah sakit, perutnya merasa mulas dan masuk ke toilet. Karena panik, lalu (bayi) dibenamkan di dalam toilet," kata Guntur, Selasa (6/1/2015).

Akibat perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 342 tentang ibu yang merencanakan pembunuhan anaknya. YU terancam hukuman mati atau seumur hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com