Meski diselimuti duka, pihak keluarga mengaku bahagia sebab jasad Hendra masih dapat ditemukan, dan mereka dapat melakukan pemakaman secara sempurna. "Kami atas nama keluarga mengucapkan terima kasih kepada tim Basarnas dan semua yang terkait dalam menemukan anak saya sehingga kami dapat melakukan penghormatan terbaik buat anak saya," kata Joseph Samara, orangtua Hendra.
Joseph mengaku tidak merasakan firasat apa pun terkait kepergian anak keduanya. Hendra memang sempat berpamitan melalui ponseluntuk berlibur dengan ketujuh temannya ke Singapura selama sepekan pada penghujung tahun 2014 lalu. Namun saat berangkat, hanya tiga orang yang bisa ikut. "Tiga temannya hingga saat ini belum ada kabarnya," imbuhnya.
Selama proses identifikasi jasad korban, pihak keluarga memang tidak sulit untuk mengenali Hendra yang ditemukan oleh tim Basarnas. Saat itu, pihak keluarga sudah memberikan keterangan mengenai ciri-ciri khusus serta keadaan terakhir kepada petugas Disaster Victim Identification (DVI) Polri.
"Persis penjelasan yang kami beri bahwa saat itu dia berpakaian khas warna biru ada angka tiga, serta yang meyakinkan adalah gigi anak saya yang sangat dikenali keluarga," kata dia.
Sementara itu, berdasarkan pantauan Kompas.com, sejak peti turun dari mobil jenazah hingga prosesi pemakaman, ibunda Hendra, Cendrawati, tidak henti-hentinya mengusap air mata yang meleleh di pipi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.