Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/12/2014, 19:54 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com — Setiap hari, Tanto Dwi Anggoro mengantongi laba Rp 250.000 dari berjualan sayur-mayur keliling di Kota Magelang. Nominal tersebut dinilai lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga kecilnya.

Nama pria berusia 29 tahun itu akhir-akhir ini menjadi pembicaraan di masyarakat, termasuk media sosial, karena aksinya berjualan sayur keliling menggunakan motor sport Yamaha R25 250 cc.

Dwi—panggilan akrabnya—mengaku bersyukur. Berkat ketekunan dan kerja keras, ia bisa menabung selama lebih dari enam tahun untuk memperoleh sepeda motor impiannya, meski "hanya" berjualan sayur keliling.

"Setiap hari saya nabung Rp 20.000 dari jualan sayur keliling. Setelah terkumpul dan mendapat pinjaman dari saudara, saya belikan motor ini. Saya beli kontan," kata Dwi kepada Kompas.com di Magelang, Minggu (28/12/2014).

Ayah dari Evan Faiz Vavian (9) itu mengaku sudah lama bercita-cita ingin memiliki sepeda motor yang biasa dipakai untuk balapan. Harganya yang sekitar Rp 54 juta membuat ia bekerja keras menyisihkan penghasilannya setiap hari.

Bahkan, dia juga berjualan nasi goreng pada malam hari setelah berkeliling berdagang sayur pada pagi hingga siang hari. Dwi berjualan nasi goreng dengan dibantu sang Istri, Siti Aisyah, di sekitar rumahnya di Kampung Jambesari, Kelurahan Wates, Kota Magelang, Jawa Tengah.

Dwi berkata, dia sejak kecil memang terbiasa bekerja mencari penghasilan sendiri. Dwi mengaku tidak rendah diri meski hanya mampu menamatkan sekolah menengah pertama (SMP). [Baca: Di Magelang Ada Tukang Sayur Keliling Naik Motor Sport Yamaha R25]

Dia memilih untuk bekerja di bengkel milik kakaknya di Jawa Timur sebelum menjadi tukang sayur seperti sekarang. "Meski pendapatan pas-pasan, kalau cermat mengaturnya, pasti bisa mencukupi kebutuhan. Uang yang saya dapat tiap hari saya bagi-bagi sesuai pos kebutuhan. Misalnya untuk beli bensin per hari, jatah istri per hari, bayar sekolah anak, termasuk bayar utang, dan sebagainya," ucap Dwi.

Sebelumnya, Dwi berkeliling jualan sayur dengan mengendarai Honda Tiger. Setelah itu, ia lalu beralih menggunakan motor matik Yamaha Mio, dan terakhir dengan motor sport berwarna kombinasi putih dan biru itu.

Beruntung, motor kesayangannya itu tidak terlalu ribet dalam perawatan, dan termasuk irit bahan bakar. Setiap hari, Dwi cukup mengisi bensin Rp 20.000 untuk berkeliling, mulai dari belanja di Pasar Tegalrejo, Kabupaten Magelang, lalu menemui pelanggannya di kawasan Potrobangsan-Wates-Polosari-Pucangsari Kedungsari hingga kembali ke rumahnya di Jambesari, Kota Magelang.

Dwi tidak memungkiri jika pasang surut kehidupan selalu terjadi. Tidak setiap hari sayur dagangannya laku terjual. Ia pun berkreasi mengolah sisa sayur segar itu menjadi kluban (urap sayur) siap santap yang kemudian ia jual kembali.

Sebelumnya diberitakan, aksi Dwi ini menghebohkan media sosial setelah seseorang mengunggah fotonya di Facebook. Beragam komentar netizen ditujukan kepadanya, tidak terkecuali teman-teman dan pelanggannya.

"Banyak yang komentar kalau saya ini 'gila'. Pelanggan saya juga bilang 'nggaya, masa tukang sayur saja naik motor balap kayak gini. Kenapa enggak sekalian pakai mobil'," ujar Dwi terkekeh.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com