“Kita sangat kecewa dengan pembatalan itu. Orang TTU juga orang Indonesia, sehingga kalau memang mengecewakan orang Indonesia itu bagaimana? Batas dengan Timor Leste itu bukan hanya Motaain saja, tetapi ada Kabupaten TTU. Kalau perhatian terhadap batas itu hanya Motaain dan TTU dianaktirikan, ya ini sepertinya kita tidak dianggap, sehingga saya minta kepada Presiden tidak boleh seperti itu,” tegas Raymundus.
Untuk diketahui, pembatalan kunjungan Presiden Jokowi ke Desa Napan disampaikan oleh Kepala Biro Umum Setda Provinsi NTT, Saka Moruk, saat dihubungi Kompas.com, Jumat malam, beberapa saat setelah Jokowi tiba di Kupang. [Presiden Jokowi Tiba di Kupang]
Saka mengatakan, pembatalan itu disampaikan oleh protokoler kepresidenan siang tadi sekitar pukul 14.00 Wita.
“Pembatalan itu disampaikan langsung oleh protokoler istana, karena Bapak Presiden mau melihat pintu utama atau pintu masuk terbesar yang masuk ke Timor Leste, yakni Motaain dan juga ingin melihat sistem pelayanan satu atap yang masih manual, jika dibandingkan dengan sistem pelayanan di Timor Leste,” kata Saka.
Namun begitu, Saka pun berharap, dalam perjalanan pulang dari Motaain nanti, Presiden Jokowi diharapkan bisa meluangkan waktu sedikit ke Desa Napan.
Raymundus mengatakan, selama ini kunjungan pejabat tinggi negara yang berada di Jakarta hanya melulu ke Motaain, Atambua. Sedangkan ke TTU sangat jarang. Padahal, kata dia, daerah itu sama-sama perbatasan yang butuh perhatian serius dari pemerintah pusat.
“Daerah perbatasan yang banyak masalah itu di TTU bukan di Motaain. Jangan melempar tanggung jawab kepada kami di daerah untuk menyelesaikan masalah di daerah ini, sementara persoalannya yang menyangkut batas negara harus diputuskan oleh pemerintah pusat,” kata Raymundus.
Raymundus mengancam akan mengerahkan warganya ke Kefamenanu, ibu kota Kabupaten TTU, dan akan melakukan aksi protes terhadap pemerintah pusat jika Jokowi tidak mengunjungi TTU.
Raymundus juga kecewa lantaran semua persiapan dalam rangka kunjungan Jokowi sudah dilakukan secara maksimal, tetapi hanya dalam hitungan beberapa jam tiba-tiba dibatalkan.
"Cara mengelola negara tidak seperti itu dong, karena ketika melakukan persiapan ini pun, saya tetap mengeluarkan uang negara,” kecamnya.
Kekecewaan senada juga disampaikan oleh tokoh masyarakat Desa Napan, Darius Anunu, yang sangat mengharapkan kedatangan Jokowi ke daerahnya.
“Kita sangat kecewa seandainya Pak Jokowi tidak datang, karena kita mau supaya Pak Jokowi bisa tahu kondisi masayarakat di perbatasan yang pembangunannya masih tertinggal dengan negara Timor Leste. Karena itu, kita berharap Pak Jokowi bisa berubah pikiran dan segera mengambil keputusan untuk datang ke Desa Napan,” tandasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.