Ketujuh unit alat yang dinamakan Eskstensometer antara lain dipasang di Desa Genito Kecamatan Windusari; Ngargoretno dan Sidosari Kecamatan Salaman; dan di Dusun Kupen Desa Balaiagung, Kecamatan Grabag.
“Dua alat baru kami pasang di Dusun Kupen Desa Baleagung Kecamatan Grabag hari ini,“ kata Joko Sudibyo, Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magelang, Jumat (19/12/2014).
Pemasangan EWS itu dimulai dari pekerjaan fisik yaitu pemasangan instalasinya di lahan penduduk. EWS berfungsi sebagai alat peringatan dini sebelum terjadi bencana tanah longsor di wilayah itu sehingga diharapkan dapat mengurangi resiko yang diakibatkan oleh bencana tersebut.
“Ini merupakan salah satu antisipasi terhadap potensi tanah longsor di wilayah tersebut yang bersifat masif,” tandas Joko.
Dia menjelaskan, sebelum dipasang, tim terlebih dahulu melakukan sejumlah kajian dan survei ke beberapa lokasi yang merupakan perbukitan itu. Bahkan sebagian besar titik sudah banyak muncul rekahan-rekahan tanah yang berpotensi tinggi menimbulkan tanah longsor.
“Kami terus mengkaji dan mengevaluasi adanya EWS ini dan jika memungkinkan akan ada penambahan. Namun itu tergantung dari BPPTKG,” kata Joko.
Sementara itu, warga berharap adanya tambahan dua alat EWS longsor baru bisa memberikan informasi akurat.
“Kami berharap dengan ada alat yang baru bisa mendeteksi longsor akurat. Jadi, kami bisa lebih siap siaga,” kata Fauzi, salah satu warga Dusun Kupen, Desa Baleagung, Kecamatan Grabag.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.