Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjual Nasi Kucing hingga Pemilik Depot Es Terima Kompensasi dari TNI

Kompas.com - 14/12/2014, 22:01 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis


UNGARAN, KOMPAS.com
- Batalyon Infanteri 411/Raider dan Brigade Infanteri 6/Trisakti Balajaya Divisi Infanteri 2/Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) memberikan ganti rugi atas kerusakan yang ditimbulkan akibat helikopter yang terbang rendah saat simulasi gabungan antiteror di rumah dinas Bupati Semarang, Sabtu (13/12/2014) kemarin. Sebanyak 24 warga menerima ganti rugi dari TNI.

"Saya atas nama kesatuan memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada warga yang terkena dampak atas latihan gultor (penanggulangan teroris) kemarin. Kejadian ini tidak ada unsur kesengajaan, hal tersebut dikarenakan cuaca yang tidak mendukung pada saat latihan," kata Kasbrig 6/Trisakti Balajaya Divisi Infanteri 2/Kostrad Letkol Inf Aminton Manurung di hadapan warga yang berkumpul di pendopo rumah dinas Bupati Semarang, Minggu (14/12/2014).

Aminton selaku penanggung jawab latihan mengatakan, setiap kegiatan latihan memang ada hal-hal di luar dugaan. Pada saat latihan kemarin, hujan turun di lokasi latihan sehingga pilot tidak berani membawa pasukan terlalu tinggi. Hal itulah yang mengakibatkan empasan angin dari baling-baling helikopter merusak rumah warga.

"Kejadian ini tidak kita inginkan. Sebagai wujud pertanggungjawaban dari saya sebagai penyelenggara latihan, hari ini kami berikan dana kompensasi kerusakan. Jangan dinilai dari jumlah besarannya, tapi dilihat dari etika baik dari kami," kata Aminton.

Data yang dihimpun Kompas.comdari setiap warga, besar uang pengganti itu bervariasi, tergantung pada kerusakan yang dialami warga. Ripto, penjual nasi kucing, mendapatkan ganti rugi sebesar Rp 75.000 atas kerusakan atap fiber yang pecah. Sementara itu, pemilik depot es, Slamet Riyadi (40), mendapatkan kompensasi sebesar Rp 2 juta atas kerusakan pada gerobak, perabotan, dan bahan dagangan yang rusak dan tumpah. Total uang tunai yang diserahkan TNI kepada 24 warga mencapai Rp 13.825.000.

"Kami bisa menerima, meski dua hari tidak jualan. Uang pengganti rencananya akan digunakan untuk memperbaiki gerobak dan perabotan yang rusak," kata Slamet.

Simulasi antiteror oleh TNI itu dilakukan dalam rangkaian misi penyelamatan Bupati Semarang Mundjirin yang tengah disandera oleh gerombolan kelompok Ungaran Merdeka yang bermarkas di hutan Penggaron. Pada saat simulasi, angin kencang dari sebuah helikopter yang terbang rendah menyebabkan kerusakan belasan rumah warga dan pertokoan di sepanjang Jalan Ahmad Yani, Ungaran, Sabtu (13/12/2014) pagi. Helikopter TNI AD itu membawa pasukan Batalyon Infanteri (Yonif) 411/Raider Kostrad Salatiga dengan tujuan menyelamatkan sandera.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Namun, sejumlah warga mengeluh karena bagian rumah atau toko mereka mengalami kerusakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com