Akibat peristiwa ini, Ridahi tak sadarkan diri, dengan sejumlah bekas pukulan di tubuhnya. Kini Ridahi masih dirawat intensif di rumah sakit. Akibat peristiwa ini, Ridahi terancam tidak dapat mengikuti ujian semester pekan depan.
Ridahi sempat mendapatkan perawatan di Puskesmas setempat, namun dirujuk ke RSUD Polewali Mandar, Kamis (11/12/2014) sore, karena kondisinya kritis. Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, Ridahi tak sadarkan diri diduga akibat benturan keras di kepala, saat dikeroyok.
Peristiwa kekerasan ini bermula ketika Rihadi terlibat aksi saling dorong dengan adik kelasnya di sekolah itu. Adik kelas Ridahi itu lalu mengadukan peristiwa itu kepada keluarganya. Orangtua siswa itu, bersama dua orang yang diduga preman bayaran lalu mendatangi sekolah dan mencari Ridahi.
Pengeroyokan pun terjadi. Ironisnya penganiayaan ini berlangsung di depan para guru. Seorang petugas keamanan sekolah yang bermaksud melerai pengeroyokan itu justru menjadi sasaran pukulan.
Kasus ini lalu dilaporkan oleh orangtua Ridahi ke Kantor Polsek Tinambung. Menurut ibu Ridahi, Rismawati, orangtua siswa yang mengeroyok anaknya dan dua pelaku lainnya, belum ditangkap oleh polisi. Para pelaku dikabarkan hilang dari rumah pascakejadian itu.
Kepala Polres Polewali Mandar, Agoeng Adi Kurniadi yang dikonfirmasi terkait penanganan kasus ini menyebutkan, kejadian ini sedang dalam penanganan polisi. “Kasusnya sedang kita tangani, sementara korban kini sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Detailnya silahkan hubungi Kapolsek Tinambung,” ujar Kepala Polres saat dihubungi Jumat (12/12/2014).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.