Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Hari Tertahan di Gunung Binaya, Jasad Pitra Akhirnya Diterbangkan ke Jakarta

Kompas.com - 10/12/2014, 11:03 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Setelah empat hari tertahan di kawasan Gunung Binaya di belantara hutan pedalaman Pulau Seram Kabupaten Maluku Tangah, jasad peneliti LIPI, Pitra Widianwari akhirnya tiba di Kota Masohi, Rabu (10/12/2014) dinihari sekira pukul 12.15 Wit.

Jasad Pitra dievakuasi setelah sejumlah pendaki lokal asal Ambon melakukan ekspedisi pendakian di gunung tersebut, menemukan jenazah Pitra bersama tiga pendaki lain. Mereka lalu memutuskan untuk mengevakuasi jasad itu.

Proses evakuasi dilaporkan berjalan mulus setelah aparat TNI dari satuan yonif 733 Kabaresi Kodam XVI Pattimura yang bergerak naik ke gunung tersebut ikut membantu proses evakuasi. Prajurit TNI ini bertemu rombongan di Dusun Waisamata. Saat itu, mereka kemudian turun bersama jenazah.

Saat turun rombongan juga bertemu tim evakuasi komunitas pencinta alam di Desa Roho di kawasan Gunung Binaya. Tiba di Kota Masohi, jenazah Pitra langsung diotopsi di RSUD Masohi.

Setelah itu, pagi harinya jenazah lalu dibawa ke Kota Ambon untuk diterbangkan ke Jakarta. Kakak kandung Pitra, Dian kepada Kompas.com, mengatakan jenazah adiknya itu akan dikebumikan di Jakarta Selatan. “Nanti akan dimakamkan di Jakarta Selatan bukan di Bandung,” ujar Dian di Bandara Pattimura Ambon.

Dian mengaku, keluarga sempat cemas setelah proses evakuasi mengalami jalan buntu. Pihak keluarga pun sempat pasrah jika jenazah Pitra harus dimakamkan di kawasan Gunung Binaya. “Kita sudah pasrah saat itu, namun teman-teman pencinta alam menjamin akan membawa pulang jenazah, itu yang membuat kita kuat. Pada saat korordinasi terakhir mereka memastikan jenazah pasti akan dibawa pulang dalam kondisi apapun,” ujar dia.

“Atas nama keluarga saya mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya atas bantuan semua pihak khususnya rekan-rekan pencinta alam yang begitu membantu kami keluarga,” kata Dian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com