Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Delapan Nelayan Vietnam Pasrah Kapalnya Ditenggelamkan

Kompas.com - 05/12/2014, 17:07 WIB
BATAM, KOMPAS.com — Suara tembakan bergema di langit biru Anambas, Kepulauan Riau (Kepri), Jumat (5/12/2014).

Peluru-peluru yang ditembakkan dari Kapal Bintang Laut tersebut mengarah ke tiga kapal nelayan asing yang tertangkap mencuri ikan di Laut Natuna.

Disaksikan oleh Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat, Danlantamal, dan Kapuspen TNI, kapal nelayan asing pun perlahan-lahan mulai masuk ke air. Tidak sampai di situ, pasukan Kopaska yang menggunakan kapal kecil pun mulai mendekati kapal-kapal itu. Satu per satu kapal dipasangi peledak.

Delapan nelayan Vietnam hanya bisa pasrah saat melihat kapal mereka diledakkan TNI AL di laut Anambas, Jumat (5/12/2014).

Kedelapan nelayan Vietnam itu terlihat memandangi tiga kapal. Salah satunya, yang sedang diledakkan, adalah kapal mereka.

Tribun Batam berkesempatan berada di KRI Baracuda bersama delapan nelayan Vietnam yang tertangkap saat mencuri ikan di Laut Natuna. Mereka hanya dapat menonton kapalnya hancur lebur dan tenggelam ke dasar laut.

Saat penenggelaman kapal, peluru-peluru ditembakkan dari Kapal Bintang Laut, dan mengarah ke tiga kapal nelayan asing yang tertangkap mencuri ikan di Laut Natuna.

Di antara ketiga kapal, kapal bagian tengah yang lebih dahulu diledakkan. Suara dentuman terdengar hingga menimbulkan getaran di air Laut. Pelan-pelan, api pun mulai melalap kapal nelayan asing pencuri ikan tersebut.

Sebelumnya diberitakan, tiga kapal berbendera Vietnam akan ditenggelamkan di perairan Anambas, Kepulauan Riau, Jumat (5/12/2014). Ketiga kapal itu ditangkap setelah memasuki wilayah perairan di Indonesia secara ilegal.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Laksamana Manahan Simorangkir, saat dihubungi, Jumat, mengatakan, ketiga kapal itu sudah terlebih dulu ditangkap. Para nelayannya sudah menjalani proses hukum hingga akhirnya kapal disita menjadi milik negara.

Penenggelaman dilakukan sebagai upaya pemerintah untuk memberikan efek jera terhadap aksi pencurian ikan yang marak terjadi di wilayah laut Indonesia.

"Kami lakukan penangkapan supaya orang kapok dan tidak mencuri lagi, supaya orang tidak lagi seenaknya masuk ke wilayah laut kita," imbuh Manahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com