Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daging Ayam "Tiren" Dijual Bebas di Pasar Magelang

Kompas.com - 27/11/2014, 16:41 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com – Puluhan ekor ayam 'tiren' (mati kemarin) disita oleh petugas Dinas Peternakan dan Perikanan (Peterikan) Kabupaten Magelang dari pasar tradisional di kawasan Kecamatan Ngablak.

Diduga, ayam tak layak konsumsi itu telah diperjualbelikan secara terbuka dan bercampur dengan ayam layak konsumsi.

“Kami melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Ngablak. Hasilnya, kami temukan puluhan ekor ayam 'tiren'. Kami menduga, praktik ilegal ini sudah terjadi sejak lama. Namun baru dapat kami ungkap,” jelas Sri Hartini, kepala Dinas Peternakan Kabupaten Magelang, Kamis (27/11/2014).

Menurut pengakuan penjual, kata Sri, mereka baru pertama kali menjual ayam "tiren". Sri menyatakan sudah membina dan mendata identitas penjual. Selanjutnya, Sri akan memasang sejumlah poster yang berisi imbauan kepada masyarakat agar berhati-hati saat berbelanja daging ayam, termasuk memperjualbelikan.

“Kami terus berupaya memutus rantai penjualan ayam 'tiren'. Kegiatan ini (sidak) akan kami lanjutkan ke pasar-pasar tradisional lainnya, demi melindungi konsumen dari barang-barang yang tak layak konsumsi, khususnya produk-produk dari peternakan dan perikanan,” tandas Sri.

Sri menjelaskan, ciri-ciri ayam "tiren" adalah daging berwarna kebiru-biruan, berbau busuk dan biasanya dijual dengan harga lebih murah. Selain itu, bentuk sayatan pada lehernya tidak lebar.

Untuk mengelabui konsumen, biasanya pedagang memakai pewarna kuning yang mengandung formalin pada daging ayamnya. Padahal, pemberian formalin pada produk pangan ini dilarang oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Untuk daging ayam 'tiren' yang telah diberikan formalin, cara membedakannya ada pada kulitnya yang licin, berbau obat, pada bagian paha sampai kaki terlihat kaku dan tidak dikerubuti lalat,” ulas Sri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com