Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Tawuran, 2.000 Siswa SMK Ikut Prasasti Damai

Kompas.com - 24/11/2014, 15:59 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com
– Sekitar 2.000 siswa SMK di Kota Magelang berkumpul di Gor Samapta Kota Magelang, Jawa Tengah, untuk mengikuti Prasasti Damai, Senin (24/11/2014). Kegiatan yang diselenggarakan oleh aparat Polres Magelang Kota ini bertujuan untuk menekan angka tawuran yang kerap tejadi di wilayah ini dan sering melibatkan siswa SMK.

Dalam kegiatan itu, mereka diberi pengarahan sekaligus motivasi oleh seorang motivator jenaka asal DI Yogjakarta, Daryanto. Motivasi disampaikan dengan cara yang segar agar siswa tidak bosan.

Selain itu, Polres Magelang Kota juga sengaja mendatangkan KH Yusuf Chudlori (Gus Yusuf), pengasuh Ponpes API Tegalrejo Magelang untuk memberikan siraman rohani.

“Kami prihatin dengan seringnya siswa SMK terlibat tawuran yang ujungnya hanya merugikan diri sendiri dan meresahkan masyarakat. Kegiatan ini merupakan upaya kami agar mereka sadar bahwa tawuran bukan cara yang baik untuk mencari jati diri atau untuk menunjukkan eksistensinya,” ujar Kapolres Magelang Kota, AKBP Zain Dwi Nugroho, di sela kegiatan.

Ribuan siswa yang mengikuti kegiatan itu meliputi siswa SMK Yudya Karya, SMK 45 dan SMK Adipura dari kelas 10 sampai 12. Zain menyebutkan, dalam kurun waktu 2014 ini sudah terjadi tawuran sebanyak 10 kali.

Lebih memprihatinkan lagi, kata Zain, tawuran seolah sudah menjadi tradisi turun temurun dari kakak-kakak kelas kepada adik kelasnya. Fakta tersebut membuat aparat Polres prihatin dan berupaya mencegahnya dengan cara yang represif.

“Di Kota Magelang hampir sebulan sekali terjadi tawuran. Tentu ini memprihatinkan dan harus segera dicegah. Caranya dengan kegiatan seperti ini (Prasasti Damai) yang lebih mengedepankan sentuhan kalbu,” imbuh Zain.

Selain polisi, kegiatan ini juga didukung penuh oleh para guru, Polri, TNI, dan Dinas Pendidikan yang sepakat untuk bergandengan tangan mengantisipasi masalah klasik ini. Beberapa upaya lain, lanjut Zain, adalah melakukan sosialisasi ke setiap sekolah dan pertukaran pelajar antar SMK.

Zain juga menegaskan, pihaknya tidak akan segan menindak dan memroses secara hukum bagi pelaku tawuran.Kasus terakhir yang sedang ditangani Polres Magelang Kota, ungkap Zain, adalah kasus pelemparan ke SMK Adipura oleh SMK 45 dan kasus penganiayaan di dalam bus oleh SMK Yudya Karya terhadap SMK 45. Setidaknya polisi sudah melakukan pembinaan terhadap 26 siswa kedua SMK tersebut.

“Rabu (26/11/2014) nanti akan ada Deklarasi Damai antar siswa tiga SMK ini,” ucap Zain.

Sementara itu, Edo Prasetyo (17), salah satu siswa SMK Yudya Karya mengaku, cukup senang dengan adanya kegiatan ini. Menurutnya, motivasi ini penting untuk mengubah kesadaran para siswa.

“Bagus sih, tapi tidak tahu apakah (prasasti damai) bisa menghentikan tawuran atau tidak,” ungkap Edo sembari mengangkat bahu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com