Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Anaknya Tewas Terbakar, Nurjannah Pingsan

Kompas.com - 24/11/2014, 15:23 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com — Orangtua mana yang tidak terpukul dan sedih mendapati dua buah hatinya terbujur kaku. Seperti itulah yang dialami Nurjannah, ibu dari Dina (8) dan Riski (1,6), dua bersaudara yang tewas terbakar saat si jago merah melalap rumah mereka di Kelurahan Mandonga, Kota Kendari, Senin (24/11/2014).

Nurjannah, yang bekerja sebagai pedagang nasi kuning di Rumah Sakit Bahteramas, Kendari, setibanya di rumah tetangganya, tempat dua buah hatinya disemayamkan, histeris, lalu pingsan.

Setelah siuman, Nurjannah kembali histeris. Dia tak percaya mendapati dua anaknya sudah terbujur kaku.

"Kasihan anakku, kenapa mereka harus mengalami nasib seperti ini," kata Nurjanah sambil menatap anak-anaknya yang sudah terbungkus kain sarung, Senin.

Sang ibu terus menangis seolah menyesali tindakannya, meninggalkan buahnya hati di rumah.

"Sejak semalam, dua anakku ini tidak bisa tidur. Bahkan, Riski yang bungsu menangis kelaparan dan selalu minta untuk disusui. Ini mi mungkin akibatnya, kasihan anakku," kata Nurjanah sambil menangis histeris.

Tetangga dan kerabat berusaha menenangkan Nurjanah agar tabah menerima musibah itu.

"Jannah (Nurjannah), istigfar, Dik, masih ada tiga anakmu. Ini musibah, sabar, Dik," kata salah seorang kerabat.

Sementara itu, sang ayah, Syarifudin Anta, hanya terdiam melihat kedua anaknya sudah terbungkus kain sarung. Ia tampak terpukul dan memilih keluar untuk beristirahat di rumah ketua setempat, tak jauh dari rumahnya yang terbakar.

Salah seorang tetangga Nurjannah menceritakan, api berasal dari tabung gas 3 kilogram. Saat itu, Dina, salah seorang korban tewas, baru pulang dari sekolah, hendak memasak mi instan. Tiba-tiba, gas meledak dan Dina serta adiknya, Riski, terkurung api di dalam rumahnya. Mereka ditemukan tewas oleh petugas pemadam kebakaran Kendari di tengah puing-puing bangunan yang hangus terbakar.

Selanjutnya, petugas pemadam kebakaran membungkus kedua anak malang itu dengan kain sarung dan membawa mereka ke rumah tetangga terdekat. Tiga unit pemadam kebakaran diturunkan untuk memadamkan api.

"Dugaan sementara, kebakaran bersumber dari ledakan tabungan gas 3 kilogram. Sebab, informasi dari warga, terdengar ledakan dua kali dari dalam rumah," ungkap Kapolsek Mandonga AKP La Baco di lokasi kebakaran, Senin.

Pihaknya, kata La Baco, telah mengamankan tabung gas sebagai barang bukti untuk dilakukan penyelidikan atas musibah kebakaran tersebut. Selain itu, pihaknya juga sudah memasang garis polisi di lokasi kebakaran.

Seperti diberitakan, sebuah rumah semi-permanen milik Syarifudin Anta di Jalan Sam Ratulangi, Kelurahan Mandonga, Kecamatan Mandonga, Kendari, hangus terbakar. Dua anaknya yang terkurung dalam rumah tewas terpanggang. Api diduga berasal dari tabung gas 3 kilogram karena para tetangga mendengar suara ledakan sebanyak dua kali dari dalam rumah yang terbakar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com