Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Tolak BBM Ricuh, Tiga Mahasiswa Ditangkap Polisi

Kompas.com - 19/11/2014, 14:58 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis


KENDARI, KOMPAS.com - Demo tolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Universitas Haluoleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), di pertigaan kampus baru UHO, Rabu (19/11/2014), berakhir ricuh.

Dalam aksi tersebut, tiga orang mahasiswa ditangkap polisi. Mereka kemudian digiring ke Mapolres Kendari. Demo berujung dengan bentrokan karena mahasiswa memblokir jalan serta membakar ban bekas di arah masuk kampus baru UHO sehingga pengguna jalan yang memakai mobil tangki air berusaha membuka kayu yang menutup jalan.

Tak terima, mahasiswa kemudian melempari mobil tersebut sehingga warga balik menyerang. Mahasiswa memilih mundur dan menyelamatkan diri ke arah kampus sambil melempari pos polisi yang dipenuhi oleh warga pengguna jalan.

Kemudian warga balik mengejar mahasiswa, hingga masuk ke dalam lorong Manggarai depan kantor BPN kota Kendari, jalan Edy Mokodompit. Seorang mahasiswa yang berhasil ditemukan menjadi bulan-bulan warga, sedangkan dua orang yang lainnya diamankan polisi.

Kapolres Kendari AKBP Ilham Saparona mengatakan, tiga mahasiswa yang berhasil diamankan masih menjalani pemeriksaan.

"Kami masih mintai keterangan tiga orang mahasiswa untuk kepentingan penyidikan, belum pasti apakah ditahan atau tidak mbak," ungkap Ilham, Rabu (19/11/2014).

Tiga mahasiswa itu ditangkap, lanjutnya, karena dinilai telah mengganggu ketertiban umum dengan cara memblokir jalan.

"Pemilik kendaraan keberatan dan melaporkan pelemparan mobilnya ke polisi. Tiga orang yang kita amankan merupakan mahasiswa UHO, inisialnya AR, AA dan LJ," ujarnya.

Dalam aksinya, mahasiswa menggelar orasi dan membentang spanduk warna putih, bertuliskan 'Turunkan harga BBM dan cabut mandat Jokowi-JK'.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com