Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa Gelar Shalat Jenazah

Kompas.com - 19/11/2014, 14:35 WIB
Kontributor Mataram, Karnia Septia

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), menggelar shalat jenazah di Simpang Empat Bank Indonesia, Mataram, Rabu (19/11/2014).

Aksi ini merupakan bagian dari unjuk rasa penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo.

Massa PMII memulai aksinya dengan melakukan long march menuju Simpang Empat BI. Sambil membawa bendera PMII, massa melakukan aksi teatrikal dengan mendorong sepeda motor yang kehabisan bensin. Para pendemo mencoba menggambarkan bagaimana kesengsaraan rakyat kecil yang terkena dampak langsung dari kenaikan harga BBM.

"Kami menolak keputusan Presiden yang telah menaikkan harga BBM," kata Rendi, koordinator aksi, Rabu (19/11/2014).

Peralihan subsidi BBM untuk program perlindungan sosial berupa Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar, bukanlah solusi cerdas dari Presiden Jokowi. Sebab, tiga kartu sakti tersebut masih direalisasikan sepihak, belum merata bagi seluruh rakyat NTB.

Usai berorasi, puluhan mahasiswa ini lalu melakukan shalat jenazah. Menurut Azis, yang menjadi imam, shalat jenazah merupakan wujud kekecewaan mahasiswa atas kebijakan pemerintah soal BBM.

Usai shalat, massa melanjutkan long march ke Gedung DPRD NTB untuk menyampaikan aspirasinya. Di depan gedung dewan, situasi sempat memanas. Massa yang memaksa masuk ke gedung dewan dihalang-halangi oleh puluhan aparat kepolisian.

Mahasiswa yang ditemui oleh salah satu perwakilan anggota DPRD NTB sempat menolak diberi penjelasan. Mereka hanya ingin bertemu dengan anggota DPRD NTB dari fraksi PDIP. Mereka mendesak agar DPRD NTB menolak keputusan Presiden atas kenaikan harga BBM itu.

Akibat aksi ini, akses jalan di depan Gedung DPRD NTB sempat dialihkan. Massa aksi akhirnya ditemui oleh anggota DPRD NTB dari fraksi PDIP Raden Nuna Abriadi. Dalam penjelasannya, Raden Nuna berjanji akan menyampaikan aspirasi para mahasiswa kepada pimpinan partai dan meminta mahasiswa untuk tetap menjaga kondusivitas daerah. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com