Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Polisi dan Satpol PP Ikut Angkut Penumpang Telantar

Kompas.com - 19/11/2014, 13:54 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis


UNGARAN, KOMPAS.com — Pemerintah Kabupaten Semarang dan Pemkot Salatiga bersama polisi dan TNI mengerahkan sejumlah armadanya untuk mengantisipasi para penumpang yang telantar akibat mogoknya angkutan umum, Rabu (19/11/2014).

Bus, truk, dan mobil patroli polisi menyapu bersih para calon penumpang, terutama pelajar, di sepanjang jalan Semarang-Solo yang ada di Ungaran, Ambarawa, dan Salatiga. Para penumpang yang telantar itu pun harus berdesak-desakan di dalam bak mobil milik TNI, Polri, dan Satpol PP.

Berdasarkan pantauan, titik konsentrasi para awak angkutan yang menggelar pemogokan di wilayah Kabupaten Semarang, antara lain di Palagan Ambarawa untuk angkutan jurusan Ungaran-Ambarawa, di Bawen untuk jurusan Salatiga, dan di angkutan jurusan Bandungan terkonsentrasi di Lemah Abang.

Sementara itu, di wilayah Salatiga, konsentrasi angkutan umum yang melakukan mogok massal ada di Bundaran Tamansari.

Wakapolres Semarang Kompol Erwin HD mengatakan, pihaknya berkomitmen membantu mobilitas pelajar dan buruh sepanjang aksi mogok awak angkutan hari ini. Dia berharap aksi mogok ini tidak berkepanjangan.

"Pagi tadi armada kita sudah siaga jam lima pagi. Semua kendaraan dinas di polsek dan polres kami kerahkan agar khususnya pelajar tidak ada yang terlambat. Jam kepulangan juga kita jemput," kata Erwin.

Salah seorang penumpang angkutan, Slamet (35), warga Tuntang, mengatakan, dirinya bersama beberapa orang penumpang sudah menunggu angkutan sejak pukul 06.00 di pertigaan Tuntang. Tetapi, tidak ada satu pun angkutan yang lewat. Padahal, Slamet harus masuk kerja di pabrik roti Nissin Ungaran pukul 07.00.

“Kami tidak tahu ada aksi mogok massal, jadi berangkat seperti biasa. Ternyata tidak ada angkutan, akhirnya telantar dari pukul 06.00 sampai pukul 07.00. Untung saja ada mobil polisi yang datang mengangkuti kami," kata Slamet.

Sejumlah pelajar juga telantar sehingga harus terlambat masuk sekolah. Salah seorang pelajar, siswa kelas VI SD Pangudi Luhur, Ambarawa, Bintang Pratama, mengatakan, banyak teman-temannya terpaksa menggunakan jasa ojek untuk mengantar ke sekolah, terutama para pelajar yang tidak terangkut oleh mobil angkutan yang disediakan pemerintah.

“Sejak pagi tidak ada angkutan. Pada nunggu lama, akhirnya ada yang naik ojek dan ada yang pulang mungkin minta diantar orang tuanya,” kata Bintang saat ditemui di pemberhentian angkutan Bandungan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Semarang Dewi Pramuningsih, saat dihubungi, mengatakan, pihaknya memberikan toleransi terhadap para pelajar yang terlambat sampai tiba di sekolah karena tidak adamya angkutan umum yang beroperasi.

“Kami sudah sampaikan ke sekolah agar memaklumi kalau ada siswa yang terlambat karena adanya mogok angkutan. Karena tidak terjadi setiap hari,” tutur Dewi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com