Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Pemadaman Bergilir, PLN NTB Dilempari Tomat

Kompas.com - 17/11/2014, 15:50 WIB
Kontributor Mataram, Karnia Septia

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com - Kantor Perusahaan Listrik Negara (PLN) wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dilempari tomat oleh puluhan warga yang tergabung dalam Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) NTB dalam aksi ujuk rasa, Senin (17/11/2014).

Aksi pelemparan tomat ini merupakan bentuk kekecewaan warga terhadap pemadaman listrik bergilir yang dialami pelanggan NTB selama dua bulan terakhir. Selain melemparkan tomat, massa juga berjoget lagu dangdut "Sakitnya Tuh di Sini".

Koordinator aksi, Abdul Majid, mengatakan, pemadaman listrik bergilir yang dilakukan PLN secara mendadak tanpa pemberitahuan sebelumnya, dinilai sangat merugikan masyarakat. Dampaknya, beberapa peralatan elektronik yang dimiliki warga rusak.

Selain itu, pemadaman listrik yang berlangsung cukup lama juga mengganggu konsentrasi belajar siswa saat malam hari. Bahkan, beberapa pedagang kecil yang tidak memiliki genset terpaksa tidak berjualan di malam hari. Akibatnya, pendapatan mereka pun berkurang.

Dalam kesempatan tersebut, massa KNPI NTB meminta penjelasan dari PLN terkait pemadaman listrik bergilir yang terjadi selama ini dan mempertanyakan pengerjaan PLTU Jeranjang yang tidak kunjung selesai.

Massa juga menuntut General Manager PLN NTB mundur dari jabatannya, jika persoalan pemadaman ini tidak juga dituntaskan.

Sementara itu, saat dikonfirmasi, GM PLN wilayah NTB, Andi Lakipadadah menyatakan, pemadaman bergilir ini merupakan dampak perbaikan kebocoran pipa boiler di PLTU Jeranjang. Pihaknya membutuhkan waktu lama untuk dapat memulihkan kembali gangguan ini.

Andi berjanji pada 25 November 2014, perbaikan kebocoran pipa boiler bisa selesai dan listrik kembali normal.

"Insya allah normal tanggal 25 November, syukur-syukur bisa dipercepat. Kami upayakan lebih awal, lebih cepat, lebih baik," kata Andi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com