Bermain air bersama anak-anak, menurut warga, menjadi obat stres dan menghilangkan beban jiwa. Sudah lima hari, air di kawasan Desa Garut ini belum juga surut. Volume air berkurang dengan sangat lamban. Warga pun masih terpaksa tinggal di lokasi pengungsian.
Bagi anak-anak, genangan air selalu menjadi bagian menarik. Mereka menjadikan banjir sebagai kolam renang raksasa atau aliran sungai yang asyik buat bermain dan berenang. Anak-anak ini bahkan tak berpikir bahwa genangan air ini merupakan sumber penyakit bagi mereka.
"Asyik, mandi air banjir, seperti di kolam renang, apalagi sambil main bola," ujar Irfan (10), Rabu (5/11/2014).
Irfan dan teman-temannya memang hampir sepanjang hari bermain air. Pasalnya, mereka tak punya kegiatan. Sekolah terpaksa harus diliburkan karena gedung sekolah masih terendam banjir.
Tidak hanya anak-anak, orang dewasa pun menghabiskan waktunya bermain di genangan air. Alasan mereka, bermain di tengah banjir bisa membuang waktu agar tak jenuh dan stres. Banjir memang mulai membebani mental warga.
"Ya, untuk buang-buang stres jugalah karena air belum kunjung surut. Kalau dibawa jadi beban, bisa stres kita. Mending kita main sama anak-anak ini, bisa tertawa," ujar Gembira Hasibuan (68).
"Jenuh juga sudah beberapa hari tak ada dan tak bisa melakukan kegiatan. Duduk di rumah saja, duduk dalam air, mending bermain saja," kata Gembira seraya melemparkan jala dan menangkap anak-anak yang sedang bermain air, layaknya nelayan menangkap ikan.
Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Aceh dalam empat hari terakhir. Kondisi ini menyebabkan banjir di sejumlah wilayah barat dan selatan Aceh. Bahkan, banjir juga menyebabkan longsor dan jalanan amblas. Walau banjir di sebagian tempat telah surut, warga diminta tetap waspada banjir susulan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa Aceh akan kembali diguyur hujan lebat pada Kamis (6/11/2014) besok.