Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lampu Sering Padam, Toko Mesin Genset Diserbu Warga

Kompas.com - 03/11/2014, 19:00 WIB
Kontributor Lampung, Eni Muslihah

Penulis


BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com
 — Seringnya pemadaman listrik dalam waktu lama belakangan ini di Lampung dan daerah sekitarnya, sejumlah toko penjualan mesin genset ramai dikunjungi konsumen. Hal ini terjadi di Toko Istana Diesel dan sederetan toko mesin lainnya yang terdapat di Jalan Radin Intan, Bandar Lampung.

Mobil-mobil silih berganti berdatangan sembari mengangkut mesin genset diesel yang dibelinya. Saking sibuknya, tak satu pun pemilik toko mau meladeni awak media untuk bertanya-tanya tentang perkembangan usahanya saat PLN sering memadamkan listrik.

Jarwo (27), pelayan dari Toko Istana Diesel, mengatakan, permintaan mesin diesel selama tiga hari terakhir meningkat.

"Rata-rata pembeli mencari mesin berukuran 2.000 watt yang harganya Rp 2,5 juta," kata dia, Senin (3/11/2014).

Diperkirakan, dalam sehari toko tempatnya bekerja mampu menjual mesin sampai 20 unit.

"Sebelum-sebelumnya sering sih terjadi pemadaman listrik yang berkepanjangan, tapi kali ini permintaan pada mesin meningkat lebih tajam," kata dia.

Sudah tiga hari terakhir telah terjadi pemadaman begilir di seluruh wilayah Lampung. GM PT PLN Distribusi Lampung I Made Artha menjelaskan, pada siang hari terjadi defisit sekitar 151 megawatt (MW) dan pada malam hari terjadi defisit sekitar 265 MW.

Defisit daya tersebut lebih disebabkan karena kerusakan sistem pada pembangkit PLTU III dan PLTU IV Tarahan, Bandar Lampung. Pihaknya terus mengupayakan perbaikan. Semula PLN memastikan pemulihan pada pembangkit tersebut sampai 4 November, tetapi karena kerusakan tersebut hingga saat ini belum dapat teratasi secara maksimal, maka PLN menambah waktu pemadaman bergilir di seluruh wilayah Lampung.

"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan masyarakat atas terjadinya pemadaman ini," ujar Made Artha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com