"Itu (obat yang dijual Erwin) bukan obat aborsi, sebetulnya itu obat maag. Obat maag itu disalahgunakan pemakaiannya dengan cara dipakai berlebihan, sehingga akan menyebabkan perempuan yang sedang mengandung mengalami pendarahan," jelas Susatyo di Bandung, Jawa Barat, Selasa (28/10/2014).
"Ini obat berbahaya. Berbahaya bagi keselamatan jiwa. Selain menimbulkan pendarahan, efek penggunaan obat itu bisa mengganggu otak dan jantung. Kalau janinnya ternyata kuat, kemudian hari dampaknya janin akan cacat," lanjut Susatyo.
Sementara itu, pelaku penjual obat aboris, Erwin mengaku, selama tiga tahun lebih berjualan dan mengedarkan obat tersebut. Dia mengaku tidak pernah menerima keluhan dari pembelinya.
"Saya sudah tiga tahun jualan obat ini, tapi enggak pernah ada yang komplain," aku Erwin, Selasa.
Erwin mengaku membuka usaha berjualan obat ilegal itu sejak tahun 2011. Konsumennya tidak hanya warga Bandung, tetapi juga seluruh Indonesia. Dalam sebulan, Erwin mampu meraup untung sebesar Rp 3 juta.
Baca juga
Satu Lagi Penjual Obat Aborsi di Bandung Dibekuk Polisi
Jual Obat Aborsi via Internet, Erwin Dapat Rp 3 Juta Per Bulan