Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Priittt.. Bola Api Lalu Ditendang di Pergantian Tahun Islam

Kompas.com - 25/10/2014, 08:16 WIB
Kontributor KompasTV, Muhamad Syahri Romdhon

Penulis


CIREBON, KOMPAS.com – PRIIIIITTT...!!! Tanda permainan sepak bola sudah dimulai. Bola ditendang, digocek, diberhentikan, kemudian ditendang kembali. Kedua regu berusaha saling merebut bola untuk menjebol gawang lawan.

Namun, kali ini, bukan permainan sepak bola biasa. Bola yang dimainkan belasan remaja Pondok Pesantren Jagasatru di Kota Cirebon, Jawa Barat, berasal dari buah kelapa. Selain keras, bola ini terus terbakar selama dimainkan.

Belasan remaja ini sedang bermain sepak bola api, yang digelar di jalan raya, di depan Pondok Pesantren Jagasatru, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon. Mereka dengan semangat memainkan salah satu tradisi, yang dilakukan tiap kali pergantian tahun baru Islam, termasuk tahun baru hijriyah yang ke 1436 ini.

Gelak tawa dan riuh teriak lebih terdengar saat bola api keluar garis dan mendekati para penonton dari berbagai kalangan. Meski sedikit panas, tetapi mereka semua merasakan bahagia.

Muhamad Syahri Romdhon/KOMPAS.com Belasan santri putra Pondok Pesantren Jagasatru, memainkan sepak bola api, di Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon, Jawa Barat, Jumat malam, (24/10/2014).


Bukan hanya para pemain, semangat memperingati malam pergantian tahun Islam ini pun disemarakan oleh ratusan santri putra dan putri. Mereka berbaur dengan masyarakat setempat dan para pengguna jalan raya. Permainan sepak bola api berhasil menyedot perhatian mereka untuk berlama-lama di lokasi.

Apip Subarka, salah satu santri Jagasatru mengaku sangat semangat memainkan sepak bola api. Memainkan sepak bola api tidak akan melukai kaki, tetapi hanya sedikit terasa panas.

“Sakit dengan semangat, ilanglah sakitnya. Panas sedikit, tapi semangat sih, jadi ilang juga panasnya,” katanya disela gelak canda bersama teman-temannya, Jumat (24/10/2014) malam.

Kiai Hasanain, Pengasuh Pondok Pesantren Jagasatru, yang juga merupakan Putra Abah Ayip Muh, menjelaskan, tradisi sepak bola api sudah dimulai sejak tahun 2003. Saat matahari terbenam, ratusan santri, mengelilingi Kota Cirebon dengan membawa obor. Selepas isya, mereka memainkan pencak silat dan sepak bola api.

“Rangkaiannya berdoa di akhir tahun, dan memasuki awal tahun. Kemudian pawai obor, yang diikuti sekitar seribu lima ratusan simpatisan (ratusan santri, lembaga, serta masyarakat sekitar). Setelah itu pencak silat, sepak bola api, dan pertunjukan tradisional lainya,” katanya di tengah semarak kegiatan.

Ia melanjutkan, tradisi sepak bola api, pencak silat, dan pawai obor akan terus dilestarikan. Selain untuk menyemarakan pergantuan tahun baru Islam, rangkaian kegiatan juga untuk semakin mengenalkan identitas dan budaya Cirebon di masyarakat luas.

Pondok Pesantran Jagasatru adalah salah satu pondok pesantren tua yang lahir di Cirebon, dengan tokoh pemuka agama Alhabib Muhamad Bin Syekh Bin Yahya atau lebih dikenal Abah Ayip Muh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com