Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga: Kaki Lurah Sapta Sakit tetapi Diduga Naik Gantung Diri, Tak Masuk Akal

Kompas.com - 22/10/2014, 17:15 WIB
Kontributor Surakarta, M Wismabrata

Penulis


SUKOHARJO, KOMPAS.com
- Pihak keluarga Titik Suryani melihat kejanggalan dalam peristiwa tewasnya Titik sekeluarga yang diduga dilakukan oleh suaminya sendiri, Lurah Sapta Dandaka. Kejanggalan tersebut mengingat kondisi Sapta yang menderita patah kaki karena kecelakaan setahun lalu.

Pihak keluarga berharap polisi bisa mengungkap motif pembunuhan satu keluarga yang menggemparkan warga Pohgogor, Sukoharjo tersebut. Bambang Suranto, kakak Titik, mengungkapkan keresahan keluarganya terkait kasus tragedi pembunuhan yang diduga dilakukan Sapta terhadap adik dan juga keponakannya, Putera Dwi Pangestu, yang ditemukan, Selasa (21/10/2014) pagi.

Bambang menceritakan bahwa sudah hampir setahun lalu, Sapta mengalami kecelakaan lalu lintas sehingga kedua kakinya patah. Akibatnya, Sapta harus menggunakan dua alat penyangga untuk berjalan dan pergi ke kantor di Kelurahan Pohgogor, Bendosari, Sukoharjo, Jawa Tengah.

"Ada yang janggal maksudnya kondisi kaki Sapta baru sakit bisa naik ke kursi dan mengikat tali untuk gantung diri, itu kok tidak masuk akal," kata Bambang, Rabu (22/10/2014).

Jasad Sapta ditemukan tergantung di pintu masuk ruang keluarga. Diduga, Sapta mengikatkan tali di lubang angin di atas pintu dan menjerat lehernya. Sebelumnya, Sapta diduga menghabisi nyawa isteri dan anaknya dengan mencekik dan memukul dengan balok kayu sepanjang kurang lebih 30 sentimeter dan berdiameter 15 sentimeter.

"Dari hasil otopsi, waktu kematian antara Sapta dan dua korban lainnya satu jam. Dua korban mengalami luka parah di bagian kepala dan leher, lalu Sapta luka di leher menghitam karena terjerat tali," kata AKBP Andy Rifai, Kapolres Sukoharjo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com