Binti yang ditemui di rumahnya, Selasa (14/10/2014) mengaku, Teguh hanya sekali menghubunginya melalui sambungan telepon, sesaat setelah kecelakaan terjadi. Seperti yang diberitakan, dan menyebabkan tujuh penumpangnya tewas hingga kini masih buron.
Saat itu, Binti menuturkan, Teguh mengabarkan kalau baru saja mengalami kecelakaan dan terpaksa melarikan diri, karena takut menjadi korban amukan massa. Setelah percakapan itu ponselnya mati hingga kini.
"Bahkan waktu itu, saya nanya gimana kondisinya saja gak sempat dijawab, keburu dimatikan hape-nya," kata Binti.
Sebelumnya, bus Harapan Jaya yang dikemudikan oleh Teguh mengalami kecelakaan hingga menyebabkan tujuh penumpangnya tewas di Waru, Kabupaten Sidoarjo, Senin (13/10/2/14).
Polisi memburu
Sementara itu, polisi terus memburu Teguh dan menetapkannya dalam daftar pencarian orang (DPO). Pencarian tidak hanya dilakukan oleh kepolisian Sidoarjo, namun juga bekerjasama dengan Polres Kediri. Hal ini karena Teguh diketahui mempunyai tempat tinggal di Desa Brenggolo, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri; serta Kelurahan Banaran, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri.
"Kami membantu melakukan pencarian tersangka yang masuk dalam DPO," kata Iptu Maga Fidri, Kanit Laka Polres Kediri, saat melakukan razia kendaraan angkutan umum di Jalan Mayor Bismo, siang tadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.