Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada di Tangan DPRD? Bukan Masalah, Itu Konsekuensi Negara Demokratis

Kompas.com - 26/09/2014, 10:39 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA, KOMPAS.com - Pasca putusan DPR RI terkait pemilihan kepala daerah yang kembali diserahkan kepada parlemen, Bupati Kolaka Ahmad Safei menilai hal itu bukan merupakan masalah, dan merupakan konsekuensi negara demokratis.

Putusan ini pun telah menjadi putusan resmi dari para wakil rakyat di Senayan.  “Saya kira tidak ada alasan untuk tidak mengikuti hal itu,” kata dia, Jumat (26/09/2014).

“Jadi tidak ada sebenarnya yang perlu ditakutkan sebab DPRD juga pasti akan memiliki penilaian sendiri. Apakah calon yang akan mereka menangkan memiliki kredibilitas atau tidak,” tambah dia.

Ahmad Safei juga mengatakan, dengan posisinya yang non partai pun keputusan itu tidak menjadi ancaman. “Sesungguhnya bukan soal partai atau non partai dan dipilih langsung atau tidak, tapi saya tekankan kembali sama calonnya. Buktinya saya, bukan anggota atau ketua partai tapi bisa diusung 10 partai besar yang ada di Indonesia,” tegas dia.

Safei mengaku mempunyai cara sendiri untuk terpilih kembali meskipun melalui hasil voting di DPRD. “Kita bicara masalah dedikasi. Kalau kita berbuat untuk rakyat dan membangun daerah saya rasa bisa. Nanti kan ada uji publik yang akan dilakukan partai untuk mengusung. Kalau mereka usung calon yang tidak baik pasti kredibilitas partainya akan rusak juga,” cetus dia.

Namun Bupati non partai yang juga dilatik pada Januari 2014 ini enggan untuk menjelaskan lebih rinci terkait peluangnya di periode mendatang. “Saya belum berfikir apakah maju di periode kedua atau tidak. Saya mau bekerja untuk rakyat dulu,” kilahnya.

Seperti yang diberitakan, kendati Ahmad Safei bukan dari partai politik, tetapi dia diusung oleh 10 partai yakni Gerindra, PDIP, Golkar, PBB dan sejumlah partai lainnya. Partai-partai itu pula yang nantinya akan mengusai kursi di DPRD Kolaka pada pelantikan tanggal 27 Oktober mendatang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com