"Anak saya tidak hamil. Saya tahu persis seminggu menjelang kematiannya dia baru selesai menstruasi," kata dia, Rabu.
Menurut Jaimah, kematian anaknya yang mengenaskan, membuat keluarga bersedih. Lalu ditambah pemberitaan bahwa putrinya yang berusia 17 tahun itu meninggal lantaran minta pertanggungjawaban pada lelaki yang tidak dikenalnya itu membuat keluarga kian menderita.
"Kami masih sangat sedih, tapi munculkan pemberitaan yang tidak benar membuat kami semakin sedih. Tolong pulihkan nama baik anak saya, kasihan dia," pinta Jamiah.
Sebelumnya, Polda Lampung merilis tentang kasus pembunuhan sadis di Pulau Harimau, Kabupaten Pesawaran Lampung, sebulan lalu. Agung (30) tega membunuh korban dan dalam proses penguburannya, melibatkan remaja berusia 15 tahun. Remaja itu dimintanya membantu menguburkan korban. Lantaran kesulitan menggali lubang lahat, tersangka melemparkan batu besar berkali-kali ke kepala korban lalu menutupnya dengan dedaunan.
Tak hanya membunuh, pelaku juga menjual sejumlah barang korban seperti telepon seluler dan motor. Bahkan, pelaku mengubah cat motor milik korban dari warna merah menjadi putih.
Polda Lampung memberi keterangan motif pembunuhan itu lantaran korban hamil tiga bulan dan meminta pertanggungjawaban terhadap tersangka Agung yang merupakan pacar gelapnya. Agung enggan memenuhi permintaan korban lantaran pelaku sudah punya anak dan istri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.