"Keluarga sangat sedih, sakitnya luar biasa. Kehilangan buah hati," ujar Sunarno, paman almarhumah Rany, saat ditemui di sela tabur bunga, Selasa (16/9/2014).
Sunarno melanjutkan, keluarga juga bersedia melakukan apa pun yang diperlukan oleh kepolisian demi mengungkap pembunuh Rany.
"Apa yang keluarga bisa bantu akan kami lakukan demi tertangkapnya pelaku," ujarnya.
Selain itu, pihak keluarga meminta agar pelaku pembunuhan Rany Astkilia (22) dapat dihukum seberat-beratnya agar jera sehingga kejadian seperti ini tidak terulang kembali.
"Kalau perlu seumur hidup," ucapnya.
Sunarno menuturkan, sampai saat tabur bunga di lokasi, pihak keluarga belum mendatangi kos almarhum Rany sehingga barang-barang pribadi Rany masih berada di kos dan belum dibawa ke Magelang.
"Kita belum ke kos. Barang-barangnya masih di sana," pungkasnya.
Seperti diketahui, Rany Astkilia (22) ditemukan meninggal dalam kondisi telanjang di kolam kering area persawahan Dusun Kanoman RT 03/05, Banyuraden, Gamping, pada Rabu (10/9/2014) pagi. Saat ditemukan, pada tubuh mahasiswi semester tiga Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) YKPN Yogyakarta ini terdapat beberapa luka bekas sayatan benda tajam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.