Awalnya, ratusan mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) yang mengatasnamakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ini melakukan aksi demonstrasi menolak RUU Pilkada di depan kampusnya sekitar pukul 13.00 Wita.
Satu jam lebih berorasi dan menutup setengah badan Jalan Trans-Sulawesi, Jalan Sultan Alauddin, mahasiswa hendak membakar ban bekas. Mahasiswa yang berorasi di depan pintu masuk dan keluar kampus Unismuh terlibat aksi dorong dengan polisi yang melarang pembakaran ban bekas di tengah jalan.
Tidak lama kemudian, mahasiswa pun langsung melempari aparat kepolisian dengan batu. Polisi membalasnya dengan tembakan gas air mata. Sekitar empat orang mahasiswa diamankan polisi, termasuk Presiden BEM Unismuh.
Bentrokan fisik tersebut terjadi sekitar satu jam dan arus lalu lintas di jalur Trans-Sulawesi dialihkan ke jalan alternaif lainnya. Bentrokan antara mahasiswa dan polisi berhasil diredam, setelah teman-teman mereka yang sempat diamankan dilepas kembali.
Kasubag Humas Polrestabes Makassar Komisaris Polisi (Kompol) Mantasiah yang dikonfirmasi mengaku tidak mengatahui adanya bentrokan antara mahasiswa dan polisi.
"Saya tidak tahu kalau ada bentrokan karena saya lagi sibuk di Hotel Clarion, persiapan acara lepas sambut Kapolda lama, Irjen Polisi Burhanuddin Andi, ke Kapolda baru, Irjen Polisi Anton Setiadji. Acaranya malam, kan baru tadi pagi upacara sertijabnya di Polda Sulselbar," kata Mantasiah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.