Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Rany Pingsan Saat Melepas Jenazah Putrinya

Kompas.com - 11/09/2014, 23:18 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Jenazah Rany Askilia (22), mahasiswi STIM YKPN Yogyakarta korban pembunuhan sadis, Kamis (11/9/2014) siang dimakamkan di pemakaman umum di Magelang. Orangtua Rany beberapa kali pingsan saat melepas jenazah putri kesayangan mereka.

Selama hidup, almarhumah Rany dikenal sebagi sosok yang pendiam dan tidak neko-neko. Tak ayal, kabar kematian gadis cantik ini membuat keluarga begitu terpukul. Apalagi kondisi jasad Rany yang ditemukan mengenaskan penuh luka-luka.

“Rany itu anak yang pendiam, dia juga penurut,” ujar Jafar Sodiq, saat Kompas.com menyambangi kediaman Rany di Dusun Randu Gunting, Desa Blondo, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Kamis (11/9/2014).

Siang itu, jenazah Rany baru saja dimakamkan di pemakaman umum desa setempat. Ratusan pelayat dari keluarga hingga kawan-kawan Rany tampak terharu dan berdoa mengiringi jenazah menuju ke peristirahatannya terakhir.

Kedua orangtua Rany, Nanik Indrayanti (37) dan Didik (40) bahkan sempat beberapa kali pingsan tak kuasa menerima kanyataan kepergian anak sulungnya itu.

Jafar menuturkan, Rany dikenal anak yang ulet dan suka bekerja keras. Sebelum kuliah, Rany sempat bekerja di kedai Pizza Hut. Jika ada waktu luang, Rany juga kerap menjadi Sales Promotion Girl (SPG) berbagai produk, baik di Magelang maupun Yogyakarta.

Selain itu, parasnya yang cantik, banyak yang teman laki-lakinya yang menyukainya. Meski Rany sendiri diketahui sudah memiliki kekasih yang kabarnya adalah orang Makassar.

“Rany itu punya banyak penggemar laki-laki, karena dia memang cantik, seperti neneknya,” tutur Jafar.

Jafar berujar, sepanjang pengetahuannya, Rany tidak pernah mempunyai masalah dengan orang lain, apalagi memiliki musuh. Ia dikenal baik oleh siapapun. Oleh karena itu pihaknya tidak dapat menduga siapa otak pembunuhan sadis terhadap keponakannya itu.

“Saya tidak tahu (dugaan pelaku), yang pasti kami selalu berkoordinasi dan memantau pengungkapan kasus ini hingga tuntas, ” tandas Jafar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com