"Kemarin siang juga begini, ini siang muncul lagi, ada apa ya dengan gejala ini," ujar Robby, warga Tateli, Minahasa, sambil menengadahkan pandangannya ke langit.
Bentuk penampakan matahari yang tidak seperti biasanya itu tidak hanya bisa dilihat dari Manado, tetapi juga dari berbagai wiayah di Sulawesi Utara. Sontak saja, fenomena tersebut meramaikan status jejaring sosial warga.
Banyak yang kemudian mengabadikan hal itu dan mengunggahnya ke akun jejaring sosial mereka. "Sepertinya tak biasa matahari seperti ini. Apakah ini gerhana atau mungkin ada penjelasan lain tentang fenomena alam ini? Menakutkan. Tak tahan melihat lama-lama," tulis Fine Wolojan di akun Facebook-nya.
Walau secara ilmiah fenomena matahari bercincin tersebut merupakan hal biasa, penampakannya yang tak lazim membuat sebagian warga tetap bertanya-tanya. "Mudah-mudahan tidak ada pertanda buruk," kata Handa, warga Tuminting, Manado.
Secara ilmiah, fenomena tersebut disebut "Effect Halo". Halo yang berbentuk lingkaran dan berwarna pelangi tidak hanya terjadi pada matahari, tetapi juga terjadi pada bulan. Salah satu penyebab terjadinya effect tersebut karena adanya kristel es dalam awan sirus sejuk pada ketinggian 5-10 kilometer di lapisan troposfera atas.
Dalam beberapa hari terakhir, di wilayah Manado dan sekitarnya memang sering terjadi hujan dalam intensitas yang tinggi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.