Hal itu terlihat dari sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang sudah kehabisan solar. Bahkan, sopir truk yang mengaku sudah beberapa kali masuk SPBU pun tak mendapatkan solar karena habis.
"Saya tadi berangkat dari Paiton, Probolinggo. Baru di SPBU Pasuruan ini saya mendapatkan stok solarnya," terang Darman, sopir truk yang hendak menuju Bandung.
Hal senada juga diungkapkan oleh Satwaji, sopir pikap pengangkut sayur yang ikut dalam antrean panjang di SPBU Desa Grati, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan. Satwaji harus bersabar mengantre agar mobil yang dikendarainya bisa sampai ke Surabaya.
"Tadi saya melewati empat SPBU, bensin juga habis. Baru di sini saya dapat," terangnya.
Menurut petugas SPBU setempat, antrean panjang kendaraan memang sudah dapat diprediksi sebelumnya karena sejumlah pasokan di SPBU timur Pasuruan sudah habis.
"Apalagi kalau diketahui, di banyak media saat ini ada pembatasan pengiriman stok BBM. Selama persediaan ada, tetap kami layani," ujar Aziz, petugas SPBU.
Selain di Kabupaten Pasuruan, SPBU di Kelurahan Bakalan, Kota Pasuruan, juga mengalami kehabisan stok solar dalam dua hari terakhir ini. Hal ini terlebih lagi pada SPBU yang hanya berjarak 500 meter dari pangkalan bus. Dalam sekejap, SPBU tersebut sudah kehabisan solar.
Sementara itu, untuk mencegah oknum yang memanfaatkan kelangkaan BBM, aparat kepolisian berjaga di hampir semua SPBU. Penjagaan juga bertujuan untuk mengantisipasi aksi saling serobot kendaraan saat mengisi BBM.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.