Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Terkuras, Oknum Pegawai Bank Bisa Pakai ATM Nasabah

Kompas.com - 26/08/2014, 10:49 WIB


SEMARANG, KOMPAS.com
 - Ternyata, kasus hilangnya sejumlah dana milik nasabah dari rekening tak hanya sekali terjadi. Ada sejumlah warga yang mengaku pernah mengalami kejadian serupa. Fakta ini terkuak setelah sebelumnya
, Senin (25/8/2014), diberitakan tentang laporan warga Semarang, yang uangnya sejumlah Rp 54 juta terkuras dan hanya tersisa sekitar Rp 50 ribu.  

Hal serupa pernah dialami warga Yogyakarta, Irwan. Hanya saja, Irwan tidak menyebutkan berapa uangnya yang tersedot. “Ceritanya berawal dari tertelannya kartu ATM saya pada 20 Mei 2014 lalu,” kata Irwan dalam tulisannya di Kompasiana.

Akibat kartu ATM yang tertelan secara otomatis, Irwan beranggapan hal itu tidak membahayakan. Ia yakin, kartu ATM yang tertelan tidak mungkin bisa digunakan untuk melakukan transaksi. Namun, alangkah terkejutnya dia saat mencetak buku tabungan pada 25 Mei 2014.

Dalam buku tabungan tertulis terjadi tiga kali transaksi pada 23 Mei. Irwan lalu melaporkan hal ini ke bank milik pemerintah di mana dia membuka rekening. Ia juga mendesak bank untuk mengembalikan uangnya.

Tidak berapa lama kemudian, tepatnya 3 Juni lalu, Irwan ditelepon pihak bank. Dalam perbincangan dengan supervisor bank itu dikatakan bahwa ATM miliknya tidak mungkin bisa digunakan siapapun karena tertelan.

Satu-satunya yang masih bisa menggunakan ATM miliknya untuk bertransaksi adalah oknum pegawai bank bersangkutan. “Akan sangat susah ATM yang telah tertelan dibobol lalu digunakan bertransaksi,” kata pejabat itu.

Alangkah terkejutnya Irwan saat mendengar pengakuan dari kepala bank tersebut yang mengungkapkan kalau ada pegawai yang “menilep” uang Irwan. Pimpinan bank lantas meminta maaf. Ia juga memanggil petugas penjaga ATM pada hari kejadian.

Akhirnya, oknum pegawai bank tersebut mengakui kalau dialah yang menggunakan kartu ATM milik Irwan. Menurut Irwan, petugas bersangkutan berhasil mendapatkan PIN dan kartu ATM dengan mengutak-atik lokasi tertelannya kartu ATM milik Irwan. “Transaksi pada tanggal 23 dilakukan cukup jauh dari lokasi mesin ATM yang menelan kartu,” sambung dia.

Menurut keterangan pihak bank, kejadian hilangnya uang melalui transaksi ATM, hampir semuanya dilakukan oleh orang dekat nasabah yang mengetahui PIN ATM bersangkutan.

Walaupun telah dirugikan oleh oknum pegawai bank, Irwan tidak menuntut secara hukum. Namun ia menyesalkan adanya oknum pegawai bank yang bisa menggunakan ATM miliknya dengan sembarangan. Ia khawatir, apa yang dialaminya menimpa orang lain yang tidak memiliki kemampuan mengurus hal semacam itu.

“Seharusnya bank tidak memberikan hak pada pegawainya untuk mengakses penuh rekening nasabah,” sambung dia.

Kejadian serupa juga dialami pembaca Kompas.com, Mur Tanto. Dalam komentarnya, Senin kemarin, Tanto harus merelakan uang Rp 500 ribu dalam tabungannya di sebuah bank swasta. Ia menganggap uang tersebut raib tersedot karena merasa tidak pernah sekalipun melakukan transaksi pada hari hilangnya uang tersebut.

Ia pun melaporkan kejadian yang merugikannya itu ke pihak bank. Namun, bank tidak memercayai laporannya. Tidak ingin ngotot, Anto merelakan uang miliknya tersebut dan tidak mengurusnya lebih lanjut. “Saya ikhlaskan Rp 500 ribu. Bank tidak memercayai laporan saya,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com