Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amankan Perang Kelompok, Tiga Polisi Kena Panah

Kompas.com - 20/08/2014, 14:31 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Dalam waktu hampir bersamaan, Selasa (19/8/2014) malam, perang kelompok kembali pecah di dua tempat berbeda di Kecamatan Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Dalam kejadian itu, tiga polisi terkena panah, mobil patroli Polsekta Makassar dirusak

Peristiwa bermula saat perang antarkelompok terjadi di Jl Abubakar Lambogo depan asrama tentara antara kelompok pemuda Jl Jalahong Daeng Mattutu melawan kelompok pemuda Toko Rimo sekitar pukul 21.15 Wita. Kedua kelompok saling serang dengan batu, panah dan berbagai senjata tajam lainnya.

Tidak lama kemudian, petugas dari Polsekta Makassar dan Koramil 8 Makassar tiba di lokasi kejadian dan membubarkan kericuhan. Situasi berangsur kondusif. Petugas tetap berjaga.

Di tempat lain, sekitar pukul 22.15 Wita, kelompok pemuda Jl Gotong Royong bertikai dengan kelompok pemuda Jl Muh Yamin juga terlibat tawuran. Polisi yang datang ke lokasi kejadian malah dihujani panah dan batu. Tiga anggota polisi terkena panah.

Kedua anggota polisi tersebut masing-masing, Ajun Inspektur Satu (Aiptu) Andi Ronta (Ka SPK), Aiptu Birana (driver mobil SPK), dan Aiptu M. Arif (Ka Tim Patmor). Sementara itu, kaca mobil patroli Polsekta Makassar pecah terkena lemparan batu.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulselbar, Komisaris Besar (Kombes) Polisi Endi Sutendi yang dikonfirmasi mengatakan, kondisi anggota Polsekta Makassar yang terkena panah sudah membaik. Panah yang tertancap di lengan kanannya berhasil dicabut petugas tim medis RS Bhayangkara, Makassar.

"Ada anggota yang kena bagian lengan kanan, ada yang kena bagian belakangnya. Tapi semua panah yang tertancap di tubuh anggota polisi sudah dicabut. Semua kondisi anggota yang terkena panah sudah mulai membaik. Personel juga masih terus berjaga-jaga di beberapa lokasi perang kelompok," kata dia.

Kasubag Humas Polrestabes Makassar, Komisaris Polisi (Kompol) Mantasiah menambahkan, pecahnya perang kelompok di daerah tersebut disebabkan persoalan sepeleh dan dendam lama.

"Persoalan kecil biasanya, tapi dilatarbelakangi dendam. Jadi pecah lagi perang kelompok itu," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com